أهلا وسهلا

أهلا وسهلا مرحبا

Kamis, 23 Juni 2011

RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid I

No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
Wali Santri
1
Huruf Jer antara lain : على,حتى,إلى,مِنْ ………………………………………………………
1,2


2
Semua huruf termasuk huruf jer hukumnya adalah Mabni
3


3
Kata yang terletak setelah huruf jer hukumnya Majrur / dibaca jer
4,5


4
Di antara tanda I’rab Jer adalah Kasrah
4,5


5
Kata yang tidak ada Al/Alif lamnya dibaca Dengan Tanwin dan kata yang ads Al/Alif lamnya dibaca Tampa Tanwin
-


6
Setiap kata yang diakhiri Alif disebut Maqshur, hukum I’rabnya dibaca Tetap
6


7
Nama yang diakhiri Alif dibaca Tetap Tampa Al Dan Tampa Tanwin
6


8
Jamak Mudzakkar salim tanda Nasab dan jernya dengan Ya’nun ( Ina ) Rofa’nya dengan Wawu Nun (Una)
7,8,9,10,11


9
Kata yang serupa dengan jamak Mudzakkar salim disebut Mulhaq Jamak Mudzakkar, cirinya adalah Tidak Berakal
-


10
Gabungan dua isim atau lebih disebut Idlofah, kata pertama disebut Mudlof dan kata ke dua disebut Mudlof Ilaih.
Mudlof Syaratnya Tampa Al,Tanpa Tanwin Dan Tampa Nun
Mudl;of Ilaih hukumnya dibaca Jer
12,13


11
I’rab adslah Perubahan Akhir Kata Karena Pengaruh Kata Lain.
I’rab ada Empat :
- Rofa’ tanda aslinya dlommah
- nasab tanda aslinya fathah
- jer tanda aslinya kasrah
- jazm tanda aslinya sukun
4,5


12
Dlomir adalah kata Ganti.
Dlomir terbagi menjadi Dua :
1.Munfashil ( Berdiri sendiri ) 2. Muttashil ( Selalu menempel )
Dlomir hukumnya adalah Mabni
14


13
Dlomir هُنَّ,هُمْ,هُمَا,هُ dibaca هِنَّ ,هِمْ ,هِمَا , هِ apabila Sebelumnya ada Kasrah Atau Ya’ Sukun
15


14
Huruf jer ( لِ ) dibaca La/fathah apabila Bertemu Dengan Dlomir Muttashil Selain Ya’
16


15
Setiap kata yang gandeng dengan Ya’ dlomir dibaca Kasrah dan Ya’dlomir dibaca Sukun
17


16
Setiap kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan Ya’ dlomir maka ya’ dibaca Fathah
18


17
مِن dan عن bila gandeng dengan Ya’ Dlomir maka dibaca مِنِّي , عَنِّي , Nun tambahan disebut Nun Wiqayah
19


18
Kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan dlomir muttashil maka alif tersebut berubah menjadi Ya’ Sukun
-


19
Isim Isyarah Artinya Adalah Kata Tunjuk. Yang Ditunjuk Disebut Musyarah Ilaih. Isim Iayarah Hukumnya Mabni
20


20
Isim Maushul adalah kata Penghubung, Isim maushul hukumnya Mabni
21,22


21
Kata setelah isim maushul disebut Shilah ( Penyambung ), Shilah berbentuk Jumlah (Kalimat), Dlomir yang kembali pada maushul disebut Robith / ‘Aid
23,24











RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid II
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
Wali Santri
1
Rumus Utama :
Kalimat terbagi menjadi 3 :
1. Isim 2. Fi’il 3. Huruf
25


2
Isim adalah Kata benda atau yang dianggap benda
Fi’il adalah Kata Kerja atau yang dianggap pekerjaan
Huruf adalah selain kata benda dan kata kerja
-


3
Ciri-ciri isim ada Lima (5):
1.Bisa menerima I’rab jer, Karena Setelah huruf jer, karena menjadi Mudlof Ilaih atau karena mengikuti kata yang beri’rab jer
2.Adanya Tanwin
3.Setelah kata panggil ( huruf Nida’ )
4.Adanya Al
5.Musnad Ilaih contoh fa’il dan Mubtada’
26


4
I’rab jer khusus masuk pada kalimat Isim dan I’rab Jazm khusus masuk pada kalimat Fi’il
27


5
Huruf Nida’ ( حرف النداء )artinya kata panggil, yang dipanggil disebut Munada( منادى )
28,29


6
Munada terbagi menjadi Tiga :
1.Munada’ Mufrod ma’rifah yaitu kata setelah huruf nida’ terdiri dari satu kata, hukumnya Mabni Rofa’ (Dlommah Tampa tanwin )
2.Munada Mudlof yatiu kata yang terletak setelah huruf Nida’ terdiri dari Idlofah, hukumnya Nasab
3.Munada Sybh Mudlof yaitu kata yang terletak setelah huruf nida’ terdiri dari isim fa’il / isim maf’ul yang mempengaruhi kata setelahnya baik rofa’,nasab atau jer dengan menggunakan uruf jer
28,29


7
Kata أللهم asalnya adalah يآ ألله ُ
30


8
Kata yang terletak setelah huruf Nida’ يآأيها , يآ أيَّتُها hukumnya dibaca rofa’ dan harus ada Al
31


9
Rumus A1
Bila isim bedakan antara :
Ma’rifat / nakirahnya
Mudzakkar/Mu’annatsnya
Mabni / Mu’rabnya
Mufrod, Mutsanna dan jamaknya
-


10
Nakiroh artinya kata yang menunjukkan umum, cirinya adalah Tanwin
32


11
Ma’rifat adalah kata yang menunjukkan khusus,di antara cirri-cirinya adanya Al
34


12
Isim-isim ma’rifat ada 6 :
1.Isim yang ada Alnya
2.Isim ‘alam atau nama
3.Isim dlomir
4.Isim Isyarah
5.isim Maushul
6.Idlofah yang mudlof ilaihnya berupa isim ma’rifat
33


13
Mudzakkar artinya kata yang menunjukkan Laki-laki.
Mu’annats artinya kata yang menunjukkan perempuan, cirri-cirinya adalah Ta’ atau Alif
35


14
Kata-kata yang dianggap mu’anntas tampa tanda Ta’ karena tiga alasan :
1.Anggota badan yang sepasang
2.Dinash oleh alqur’an
3.Khusus bagi perempuan
35


15
Mufrad adalah kata yang menunjukkan makna satu
-


16
Tatsniyah/mutsanna artinya Kata Yang Menunjukkan Makna Dua.
Cirri-ciri tatsniyah atau Mutsanna adalah ada tambahan :
- Alif Nun( ََانِ ) pada waktu ropfa’
- Ya’ Nun ( ين) pada waktu nasab dan jer
36,37,10,11


17
Jamak adalah kata yang bermakna banyak ( Lebih dari dua )
Jamak ada tiga :
1.Jamak Mudzakkar salim ( Bentuk banyak dari golongan laki-laki)
2.Jamak Mu’annats salim(Bentuk banyak dari golongan perempuan)
3.jamak Taksir ( bentuk banyak yang tidak beraturan )
-


18
Jamak Mudzakkar salim tanda rofa’nya dengan Wawu nun ( ُونَ ), tanda nasab dan Jernya dengan Ya’ Nun ( ِيْنَ )

7,8,9,10,11


19
Jamak Mu’annats salim Tanda rofa’nya dengan Atun ( َاتٌ ), tanda nasab dan jernya dengan Atin (َاتٍ )
38


20
Rumus A2
Bedakan isim antara :
1.Isim Fa’il
2.Isim maf’ul
3.Masdar
Atau tidak isim fa’il,tidak isim maf’ul dan tidak masdar yang tertulis dalam rumus maka yang menentukan adalah Kamus
-


21
Isim fa’il penambahan maknanya ditambah makna Orang Yang Atau Barang Yang.
Wazan Isim fa’il dari maldi tiga huruf ada Dua, yaitu فَاعِلٌ , فَعِيْلٌ
39,40


22
Wazan isim Maf’ul dari madly tiga huruf ada satu, yaitu مَفْعُوْلٌ
Wazan isim fail dari madly yang lebih dari tiga huruf sama dengan Wazan Mudlore’nya, hanya saja diawali dengan huruf Mim yang berharkat Dlommah dan ‘ain filnya pada isim fa’il Kasroh dan pada isim maf’ul Fathah
39,40
41,42,43


23
Masdar adalah Kata kerja yang dibendakan
Masdar ada Dua ;
1. Masdar Mimi
2. Masdar Ghairu Mimi
Masdar Mimi adalah Masdar Yang Diawali Dengan Huruf Mim
Masdar Ghairu mimi adalah Masdar Yang Tidak Diawali Dengan Huruf Mim
Biasanya Masdar mendapat tambahan makna : Pe…….an/ Ke……an
-















RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid IV
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
Wali Santri
1
Rumus B1 ( Fi’il )
Kalimat Fi’il ada Empat ( 4 ), yaitu ;
1-Fi’il Madli adalah Kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa lampau/yang telah lewat
2-Fi’il Mudlore’ adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa sekarang atau yang akan datang
3-Fi’il Amr adalah kata perintah
4-Fi’il Nahi adalah kata larangan
Semua kalimat fi’il hukumnya mabni, kecuali mudlore’ yang tidak bertemua dengan Nun taukid atau Nun jamak mu’annats.
96,97


2
Rumus B2
Bedakan fi’il antara :
a. Mujarrad (asli tampa tambahan ) dan Mazidnya ( ada
Tambahan )
b. Mabni(tetap) dan Mu’rabnya(Berubah-ubah)
c. Maklum (Aktif) dan Majhulnya(Pasif)

-


3
Ciri-ciri fi’il Madli adalah :
1.Setelah لَقَدْ
2.Bisa diakhiri Dlomir Rofa’ Mutaharrik,yaitu : نَ , تَ , تُمَا , تُمْ , تِ , تُنَّ ,تُ , نَا
3.Bisa diakhiri ta’ ta’nits (tanda mu’annats ) تْ



4
Harkat 'ain fi'il madly Tsulatsi mujarrad bisa dibaca : Tiga
Fathah فعَل contoh كتَب
Kasrah فعِل contoh علِم
Dlommah فعُل contoh كرُم
Fi'il madly tsulatsi mujarrad maklum awal dan akhirnya berharkat Fathah
Bila bertemu dengan Wawu jamak maka dibaca Dlommah
Bila bertemu dengan dlomir rofa' mutaharrik mamka dibaca Sukun
98,99


5
Bila ada Wawu atau ya' hidup sebelumnya fathah maka harus diganti Alif
100


6
Bila ada dua huruf sama dalam satu kalimat maka harus di Idghamkan
101


7
Madli majhul / Pasif cirinya adalah Awal Dlommah sebelum akhir Kasrah
102-103


8
Fa'il adalah Pelaku
Fa'il terdiri dari kalimat Isim atau kata yang didahului أَنْ \ أَنَّ
Fa'il hukumnya Rofa'
Fa'il terletak setelah Fi'il
Fa'il ada : Dua ; 1. Fa'il Dhahir 2. Fa'il Dlomir
Fa'il Dhahir adalah fa'il atau pelaku yang tertulis jelas atau nyata
Fa'il Dlomir adalah fa'il atau pelaku yang tersimpan atau tertulis dengan tanda
Hukum asal fa'il adalah gandeng fi'il atau setelah fi'il ada fa'il
104,105,
106,107


9
Kalimat fi'il yang mempunyai fa'il Mu'annats haqiqi madlinya harus diberi tambahan ta' ta'nis, sedangkan yang Mu'annats majazi fi'ilnya boleh diberi ta' atau tidak
108


10
Fa'il Dhohir baik mufrad,tatsniyah atau jamak fi'ilnya tetap mufrad
109


11
Fa'il dlomir mu'anats baik hakiki atau majazi fi'ilnya harus diberi ta'
110


12
Ya' dlomir yang gandeng dengan kalimat Fi'il maka harus dipisah dengan Nun Wiqoyah
111


13
Huruf fi'il madly yang diidghamkan bila bertemu dengan dlomir rofa' mutaharrik maka dikembalikan pada asalnya dan huruf terakhir dibaca Sukun
112


14
Madli tiga huruf yang 'ain fi'ilnya berupa alif bila bertemu dlomir rofa' mutaharrik,maka alif dibuang lam fi'il disukun dan huruf pertama dikasrah,kecuali yang'ain pada mudlore'nya dlommah maka dibaca dlommah
-


15
Madli majhul yang sebelum ain fi'ilnya ada huruf hidup,maka huruf tersebut dibaca dlommah
113,114


16
Pelaku pada fi'il mabni majhul disebut Na'ibul Fa'il, hukumnya Rofa'
115


17
Pelengkap yang dibaca nasab ada ; Enam(6)
Maf'ul Bih - Maf'ul Liajlih
Maf'ul Fih/Dlorof - Hal
Maf'ul Muthlak - Tamyiz



18









- 1 -
KISI-KISI KOMPETENSI UJI PRAKTEK
AMTSILATI TERPADU
CLASS IX ( Tiga )
MTS. AT TAQWA BONDOWOSO
Ta. 2010

Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Yang Diujikan
Membaca, menelaah dan memberi makna kitab kuning/tek arab dengan I'rab yang benar sesuai rumus dan qo'idah

Menyebutkan devinisi I'rab
Menyebutkan macam-macam I'rab
Menjelaskan macam harkat / I'rab pada akhir kalimat sesuai dengan kedudukannya
Menyebutkan tanda-tanda I'rab
Menjelaskan macam-macam kalimat
Menyebutkan ciri- ciri kalimat isim
Menyebutkan jenis-jenis kalimat isim
Menyebutkan klasifikasi jenis kalimat isim antara musytaq dan jamid
Mengenal macam-macam komposisi jumlah ( kaklimat )






Memahami devinisi, syarat dan I'rab kalimat yang menjadi mubtada'







Memahami devinisi,syarat dan I'rab kalimat yang menjadi fa'il












Memahami cara mencari dan menentukan makna






Menjelaskan macam-macam jumlah
Menjelaskan komposisi jenis jumlah ( kalimat sempurna )
Menjelaskan jenis kalimat sempurna


Menyebutkan syarat-syarat kalimat yang bisa menjadi mubtda'
Menyebutkan isim-isim ma'rifat
Menjelaskan hokum I'rab mubtada'
Menjelaskan fungsi khobar dan hokum I'rabnya




Menentukan kata yang pantas menjadi fa'il
Menjelaskan macam-macam fa'il
Menyebutkan bentuk asal perangkaian pada jumlah fi'liyah
Menjelaskan jenis rangkaian kalimat sempurna pada jumlah fi'liyah
Menjelaskan hokum I'rab kata yang menjadi fa'il




Menentukan huruf-huruf pokok dalam kalimat
Menentukan bentuk wazan kalimat
Menentukan tambahan pemberian makna sesuai dengan bentuk wazan


Pembimbing


































































































KISI – KISI & SILABUS
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
JILID I
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf Guru
1
Huruf Jer antara lain : على,حتى,إلى,مِنْ ………………………………………
1,2

2
Semua huruf termasuk huruf jer hukumnya adalah Mabni
3

3
Kata yang terletak setelah huruf jer hukumnya Majrur / dibaca jer
4,5

4
Di antara tanda I’rab Jer adalah Kasrah
4,5

5
Kata yang tidak ada Al/Alif lamnya dibaca Dengan Tanwin dan kata yang ads Al/Alif lamnya dibaca Tampa Tanwin
-

6
Setiap kata yang diakhiri Alif disebut Maqshur, hukum I’rabnya dibaca Tetap
6

7
Nama yang diakhiri Alif dibaca Tetap Tampa Al Dan Tampa Tanwin
6

8
Jamak Mudzakkar salim tanda Nasab dan jernya dengan Ya’nun ( Ina ) Rofa’nya dengan Wawu Nun (Una)
7,8,9,10,11

9
Kata yang serupa dengan jamak Mudzakkar salim disebut Mulhaq Jamak Mudzakkar, cirinya adalah Tidak Berakal
-

10
Gabungan dua isim atau lebih disebut Idlofah, kata pertama disebut Mudlof dan kata ke dua disebut Mudlof Ilaih.
Mudlof Syaratnya Tampa Al,Tanpa Tanwin Dan Tampa Nun
Mudl;of Ilaih hukumnya dibaca Jer
12,13

11
I’rab adslah Perubahan Akhir Kata Karena Pengaruh Kata Lain.
I’rab ada Empat :
- Rofa’ tanda aslinya dlommah
- nasab tanda aslinya fathah
- jer tanda aslinya kasrah
- jazm tanda aslinya sukun
4,5

12
Dlomir adalah kata Ganti.
Dlomir terbagi menjadi Dua :
2.Munfashil ( Berdiri sendiri ) 2. Muttashil ( Selalu menempel )
Dlomir hukumnya adalah Mabni
14

13
Dlomir هُنَّ,هُمْ,هُمَا,هُ dibaca هِنَّ ,هِمْ ,هِمَا , هِ apabila Sebelumnya ada Kasrah Atau Ya’ Sukun
15

14
Huruf jer ( لِ ) dibaca La/fathah apabila Bertemu Dengan Dlomir Muttashil Selain Ya’
16

15
Setiap kata yang gandeng dengan Ya’ dlomir dibaca Kasrah dan Ya’dlomir dibaca Sukun
17

16
Setiap kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan Ya’ dlomir maka ya’ dibaca Fathah
18

17
مِن dan عن bila gandeng dengan Ya’ Dlomir maka dibaca مِنِّي , عَنِّي , Nun tambahan disebut Nun Wiqayah
19

18
Kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan dlomir muttashil maka alif tersebut berubah menjadi Ya’ Sukun
-

19
Isim Isyarah Artinya Adalah Kata Tunjuk. Yang Ditunjuk Disebut Musyarah Ilaih. Isim Iayarah Hukumnya Mabni
20

20
Isim Maushul adalah kata Penghubung, Isim maushul hukumnya Mabni
21,22

21
Kata setelah isim maushul disebut Shilah ( Penyambung ), Shilah berbentuk Jumlah (Kalimat), Dlomir yang kembali pada maushul disebut Robith / ‘Aid
23,24


KISI – KISI & SILABUS
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid II
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf Guru
1
Rumus Utama :
Kalimat terbagi menjadi 3 :
1. Isim 2. Fi’il 3. Huruf
25

2
Isim adalah Kata benda atau yang dianggap benda
Fi’il adalah Kata Kerja atau yang dianggap pekerjaan
Huruf adalah selain kata benda dan kata kerja
-

3
Ciri-ciri isim ada Lima (5):
1.Bisa menerima I’rab jer, Karena Setelah huruf jer, karena menjadi Mudlof Ilaih atau karena mengikuti kata yang beri’rab jer
2.Adanya Tanwin
3.Setelah kata panggil ( huruf Nida’ )
4.Adanya Al
5.Musnad Ilaih contoh fa’il dan Mubtada’
26

4
I’rab jer khusus masuk pada kalimat Isim dan I’rab Jazm khusus masuk pada kalimat Fi’il
27

5
Huruf Nida’ ( حرف النداء )artinya kata panggil, yang dipanggil disebut Munada( منادى )
28,29

6
Munada terbagi menjadi Tiga :
1.Munada’ Mufrod ma’rifah yaitu Kata setelah huruf nida’ terdiri dari satu kata, hukumnya Mabni Rofa’ (Dlommah Tampa tanwin )
2.Munada Mudlof yatiu Kata yang terletak setelah huruf Nida’ terdiri dari Idlofah, hukumnya Nasab
3.Munada Sybh Mudlof yaitu Kata yang terletak setelah huruf nida’ terdiri dari isim fa’il / isim maf’ul yang mempengaruhi kata setelahnya baik rofa’,nasab atau jer dengan menggunakan uruf jer
28,29

7
Kata أللهم asalnya adalah يآ ألله ُ
30

8
Kata yang terletak setelah huruf Nida’ يآأيها , يآ أيَّتُها hukumnya dibaca rofa’ dan harus ada Al
31

9
Rumus A1
Bila isim bedakan antara :
Ma’rifat / nakirahnya
Mudzakkar/Mu’annatsnya
Mabni / Mu’rabnya
Mufrod, Mutsanna dan jamaknya
-

10
Nakiroh artinya kata yang menunjukkan umum, cirinya adalah Tanwin
32

11
Ma’rifat adalah Kata yang menunjukkan khusus,di antara cirri-cirinya adanya Al
34

12
Isim-isim ma’rifat ada 6 :
1.Isim yang ada Alnya
2.Isim ‘alam atau nama
3.Isim dlomir
4.Isim Isyarah
5.isim Maushul
6.Idlofah yang mudlof ilaihnya berupa isim ma’rifat
33

13
Mudzakkar artinya Kata yang menunjukkan Laki-laki.
Mu’annats artinya Kata yang menunjukkan perempuan, cirri-cirinya adalah Ta’ atau Alif
35

14
Kata-kata yang dianggap mu’anntas tampa tanda Ta’ karena tiga alasan :
1.Anggota badan yang sepasang
2.Dinash oleh alqur’an
3.Khusus bagi perempuan
35

15
Mufrad adalah Kata yang menunjukkan makna satu
-

16
Tatsniyah/mutsanna artinya Kata Yang Menunjukkan Makna Dua.
Cirri-ciri tatsniyah atau Mutsanna adalah ada tambahan :
- Alif Nun( ََانِ ) pada waktu ropfa’
- Ya’ Nun ( ين) pada waktu nasab dan jer
36,37,10,11

17
Jamak adalah Kata yang bermakna banyak ( Lebih dari dua )
Jamak ada tiga :
1.Jamak Mudzakkar salim ( Bentuk banyak dari golongan laki-laki)
2.Jamak Mu’annats salim(Bentuk banyak dari golongan perempuan)
3.jamak Taksir ( bentuk banyak yang tidak beraturan )
-

18
Jamak Mudzakkar salim tanda rofa’nya dengan Wawu nun ( ُونَ ), tanda nasab dan Jernya dengan Ya’ Nun ( ِيْنَ )
7,8,9,10,11

19
Jamak Mu’annats salim Tanda rofa’nya dengan Atun ( َاتٌ ), tanda nasab dan jernya dengan Atin (َاتٍ )
38

20
Rumus A2
Bedakan isim antara :
1.Isim Fa’il
2.Isim maf’ul
3.Masdar
Atau tidak isim fa’il,tidak isim maf’ul dan tidak masdar yang tertulis dalam rumus maka yang menentukan adalah Kamus
-

21
Isim fa’il penambahan maknanya ditambah makna Orang Yang Atau Barang Yang.
Wazan Isim fa’il dari maldi tiga huruf ada Dua, yaitu فَاعِلٌ , فَعِيْلٌ
39,40

22
Wazan isim Maf’ul dari madly tiga huruf ada satu, yaitu مَفْعُوْلٌ
Wazan isim fail dari madly yang lebih dari tiga huruf sama dengan Wazan Mudlore’nya, hanya saja diawali dengan huruf Mim yang berharkat Dlommah dan ‘ain filnya pada isim fa’il Kasroh dan pada isim maf’ul Fathah
39,40
41,42,43

23
Masdar adalah Kata kerja yang dibendakan
Masdar ada Dua ;
1. Masdar Mimi
2. Masdar Ghairu Mimi
Masdar Mimi adalah Masdar Yang Diawali Dengan Huruf Mim
Masdar Ghairu mimi adalah Masdar Yang Tidak Diawali Dengan Huruf Mim
Biasanya Masdar mendapat tambahan makna : Pe…….an/ Ke……an
-







































































KISI – KISI & SILABUS
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid III
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
1
RUMUS A 3
Jadikan susunan kata menjadi :
Mubtada’ + Khobar + Pelengkap
Mubtada’ + Pelengkap + Khobar
Bila ada Titik, maka menjadi :
Titik + Mubtada’ + Khobar + Pelengkap
Titik + Mubtada’ + Pelengkap + Khobar
-

2
Untuk mengetahui awal kalimat maka harus mengetahui bayangan Titik atau Koma yang menyertai Mubtada, antara lain :
مَنْ ,لاَ ,أَ ,هَلْ ,وَ ,فَ ,ثُمَّ ,لَكِنْ, أَمَّا .
أَلاَ, إِنَّماَ ,لَكِنَّ , فَأَماَّ
Itu semuanya titik atau Koma # Bagi yang ganda sebutlah titik koma
-

3
Bila isim ma’rifat ada di awal kalimat maka menjadi MUBTADA’.
Mubtada’ hukumnya ROFA’ ( DIberi tambahan makna ; ADANYA / BAHWASANYA )
45
46

4
Setelah Mubtada’ pasti ada KHOBAR
KHOBAR hukumnya ROFA’ ( Diberi tambahan makna ITU / ADALAH )
46

5
KHOBAR
KHOBAR adalah bagian kalimat yang menyempurnakan faidah sehingga kalimat tersebut bisa difahami.
KHOBAR terbagi menjadi DUA ;
1.Khobar Mufrad
2.Khobar Jumlah
154,155

6
KHOBAR yang terdiri dari jer majrur atau dharof Madhruf, maka menyimpan makna TETAP dari kata كَآئِنٌ / إِسْتَقَرَّ
47

7
Bila Jer-majrur atau Dhorof – madhruf di awal kalimat, maka kedudukannya menjadi KHOBAR MUQODDAM (Khobar yang didahulukan ), apabila setelahnya ada isim yang pantas menjadi menjadi MUBTADA’ MUA’KHKHAR.
48

8
كَأنَّ,لَعَلَّ,لَكِنَّ,لَيْتَ,أَنَّ,إِنَّ, amalnya adalah Menasabkan mubtada’ menjadi isimnya dan merofa’kan khobar menjadi Khobarnya
49

9
Huruf لاَ yang amalnya sama dengan إِنَّ disebut لاَ لِنَفْيِ اْلجِنْسِ
ISIMNYA dibaca NASAB tampa Al dan tampa Tanwin
KHOBARNYA kebanyakan dibuang.
50,51

10
كان Amalnya adalah Merofa’kan mubtada’ menjadi isimnya dan menasabkan Khobar menjadi Khobarnya.
Saudara كان yang amalnya sama adalah :
بَرِحَ , زَالَ , ليَسَ , صَارَ , أَمْسَى , أَصْبَحَ , أَضْحَى , بَاتَ , ظَلَّ
52,53

11
ISIM GHAIRU MUNSHARIF adalah Isim yang tampa tanwin / tidak boleh dibaca tanwin, karena menyerupai dengan fi’il.
Tanda rofa’nya Dlommah, Nasab dan jernya dengan Fathah, dengan syarat tidak ada Al dan tidak dimudlofkan bila ada Al dan dimudlofkan maka hukumnya asal, rofa’ dlommah, nasab fathah,jer kasrah.
85

12
ISIM JAMID
JAMID adalah isim yang tidak dibentuk dari kata lain
Isim-isim Jamid antara lain :
1.Kata benda yang tidak mempunyai kata kerja
2.Masdar dari madly tiga huruf yang mujarrod, selain masdar mim
-

13
MUSYTAQ
MUSYTAQ adalah kata yang dibentuk dari kata lain.
ISIM MUSYTAQ antara lain :
1.Mubalaghah
2.Isim Zaman dan Isim Makan
3.Isim Alat
4.Isim Tashghir
5.Masdar Mim
6.Isim Tafdlil
7.Nasab
-

14
MUBALAGHAH adalah isim fa’il yang bermakna BANYAK / YANG MAHA
Wazan-wazan Mubalaghah terbagi menjadi 2 ;
1.Qiyasiy ( Bisa diukur dengan wazan )
2.Sima’iy ( Apa adanya dari orang arab )
71

15
ISIM ZAMAN adalah kata yang menunjukkanwaktu
ISIM MAKAN adalah kata yang menunjukkan tempat
Wazan ISIM MAKAN dan ISIM ZAMAN adalah مَفْعَلٌ / مَفْعِلٌ
-

16
ISIM ZAMAN / ISIM MAKAN Berwazan مَفْعِلٌ apabila :
a.Fa’ fi’ilnya berupa huruf ILLAT contoh : مولِدٌ
b.‘Ain fi’ilnya berupa Ya’ contoh : مَبِيْتٌ ( بَاتَ)
c.Semua hurufnya shohih,tetapi ‘ain fi’il pada mudlore’nya dibaca kasrah contoh :
مَجْلِسٌ
-

17
ISIM ALAT adalah isim yang menunjukkan alat dengan mengikuti wazan-wazan isim alat.
Wazan isim alat ada Tiga ; مِفْعَلٌ , مِفْعَالٌ , مِفْعَلَةٌ


18
TASHGHIR adalah kalimat yang bermakna MENGECILKAN
Wazan-wazan tashghir ada Tiga ;
فُعَيْلٌ Untuk Tiga huruf, contoh عُبَيْدٌ ( عَبْدٌ )
فُعَيْعِلٌ Untuk Empat huruf, contoh دُرَيْهِمٌ ( دِرْهَمٌ )
فُعَيْعِيْلٌ Untuk Lima huruf, contoh عُصَيْفِيْرٌ ( عُصْفُوْرٌ )
72
73

19
MASDAR MIM adalah Masdar yang diawali dengan huruf MIM, berwazan مَفْعَلٌ atau مَفْعِلٌ . berwazan مَفْعِلٌ apabila Fa fi’ilnya terdiri dari Wawu yang dibuang pada Mudlore’nya
-

20
TAFDLIL adalah Isim Musytaq yang menunjukkan makna LEBIH, PALING / TER…
TAFDLIL mengikuti wazan أَفْعَلُ yang Mu’annatsnya فُعْلَى contoh أَحْسَنُ Mu’annatsnya حُسْنَى
74

21
NASAB adalah bermakna Bangsa …… caranya adalah dengan menambah YA’ TASYDID di akhir kata.
77

22
ASMA’ SITTAH adalah Kumpulan Enam Isim yaitu ;
هَنُ , ذُوْ , فُ , حَمٌ , أَخٌ , أَبٌ .
ASMA’ SITTAH Rofa’nya dengan Wawu, Nasabnya dengan Alif dan Jernya dengan Ya’, dengan syarat Dimudlofkan pada selain Ya’ Dlomir
يا أبَِي Bisa di ganti يا أَبَتِ dan ياأُمِّيْ bisa diganti ياأُمَّتِ
78
79
80

23
ISIM MU’TAL adalah isim yang cacat yaitu isim yang diakhiri huruf ILLAT (Alif atau Ya’ )
FI’IL MU’TAL adalah fi’iI yang diskhiri huruf ILLAT (( واي ) )
82
83

24
ISIM MU’TAL yang diakhir Alif disebut MAQSHUR ( I’rabnya dibaca tetap/dikira-kirakan )
ISIM MU’TAL yang diakhiri Ya’ disebut MANQUSH ( Rofa’ dan Jernya dikira-kirakan, Nasabnya dengan Fathah
6
84

25
TAWABI’ artinya adalah ISIM YANG MENGEKOR atau ISIM YANG MENGIKUTI I’RAB SEBELUMNYA
TAWABI’ ada EMPAT, yaitu ;
a.NAAT / SHIFAT
b.TAUKID
c.ATHOF
d.BADAL
86

26
NAAT / SHIFAT adalah kata yang menerangkan kata sebelumnya dengan menerangkan sebagiandari sifat-sifatnya. Kata yang diikuti/dishifati disebut MAUSHUF / MAN’UT
86
87
88
89
90



Kesamaan NAAT dan MAN’UT antara lain ;
Ma’rifat / Nakirahnya
Mudzakkar / Mu’annatsnya
Mufrad / Mutsanna / Jamaknya
Rofa’ / Nasab / Jernya



NAAT / SHIFAT harus berupa ISIM MUSYTAQ YANG LIMA, yaitu ;
ISIM FA’IL
ISIM MAF’UL
SHIFAT MUSYABBAHAH
MUBALAGHAH
ISIMTAFDLIL.
Atau berupa JAMID yang menyerupai MUSYTAQ, yaitu;
ISIM ISYARAH
ISIM MAUSHUL YANG ADA AL
ISIM YANG DIBERI YA’ NISBAT
BILANGAN
KATA YANG BERMAKNA yang punya
MASDAR ( hukumnya wajib Mufrod Mudzakkar )


27
TAUKID adalah Penguat dengan menggunakan kalimat :
جمعآء,أجمعون,أجمعين أجمع ,كلُّ
91,92,93

28
ATHOF adalah Menghubungkan dua kata dengan menggunakan huruf ATHOF. Kata yang dihubungkan disebut MA’THUF ALAIH
HURUF ATHOF antara lain : حتى,لكن,لا,بل,إما,أم,ثم,ف,و
94

29
BADAL artinya PENGGANTI kata sebelumnya. Cirri-ciri badal adalah apabila kata yang diganti dibuang, maka badal bisa menggantikan kedudukannya dan tidak merusak pemahaman
95




Pembimbing

















KISI – KISI & SILABUS
Program
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid IV
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
1
Rumus B1 ( Fi’il )
Bedakan kalimat FI’IL antara ;
1.FI’IL MADLI adalah Kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa lampau/yang telah lewat
2.FI’IL MUDLORE’ adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa sekarang atau yang akan datang
3.FI’IL AMR adalah Kata Perintah
4.FI’IL NAHI adalah Kata Larangan
SEMUA KALIMAT FI’IL HUKUMNYA MABNI, KECUALI MUDLORE’ YANG TIDAK BERTEMUA DENGAN NUN TAUKID ATAU NUN JAMAK MU’ANNATS.
96,97

2
Rumus B2
Bedakan fi’il antara :
a. MUJARRAD ( asli tampa tambahan ) / MAZID ( Ada Tambahan )
b. MABNI ( Tetap ) / MU’RAB ( Berubah-ubah )
c. MAKLUM ( Aktif ) / MAJHUL ( Pasif )
FI’IL MADLY MUJARRAD yang terdiri dari Tiga Huruf disebut TSULATSIY
FI’IL MADLY MUJARRAD yang terdiri dari Empat Huruf disebut RUBA’IY
Fi’il madly hukumnya Mabni
-

3
Ciri-ciri fi’il MADLI adalah :
1.Setelah لَقَدْ
2.Bisa diakhiri Dlomir Rofa’ Mutaharrik,yaitu :
نَ , تَ , تُمَا , تُمْ , تِ , تُنَّ ,تُ , نَا
3.Bisa diakhiri ta’ ta’nits ( tanda mu’annats ) تْ


4
Bayangan titik atau koma yang selalu menyertai fi’il madly anatara lain ;
لَقَدْ ( Sungguh pasti ) Pasti masuk pada fi’il madly
لمَاَّ,إِذْ,إِذَا,قَدْ , kebanyakan masuk pada fi’il madly
ماَ , أَ , هَل , ثُمَّ , فَ , وَ Bisa masuk pada fi’il madli


4
Harkat 'ain fi'il MADLY TSULATSI MUJARRAD bisa dibaca TIGA ;
Fathah فعَل contoh كتَب
Kasrah فعِل contoh علِم
Dlommah فعُل contoh كرُم
FI'IL MADLY TSULATSI MUJARRAD MAKLUM awal dan akhirnya berharkat Fathah
Bila bertemu dengan Wawu jamak maka dibaca Dlommah
Bila bertemu dengan dlomir rofa' mutaharrik mamka dibaca Sukun
98,99

5
Bila ada WAWU atau Ya' hidup sebelumnya FATHAH maka harus diganti ALIF
Contoh :
قَامَ Asalnya قَوَمَ
بَاعَ Asalnya بَيَعَ
خَافَ Asalnya خَوَفَ
100


Alif adalah Gantian dari Wawu atau Ya’ yang berharkat. Untuk menentukannya maka harus dilihat bentuk masdarnya, urutan ke tiga dalam tashrif.


6
Bila ada Dua Huruf Sama dalam satu kalimat maka harus di IDGHAMKAN
Contoh : مَدَّ asalnya مَدَدَ
101

7
MADLI MAJHUL / PASIF cirinya adalah Awal Dlommah sebelum akhir Kasrah
Contoh :
- ضَربَ majhulnya ضُرِبَ
- عَلِمَ majhulnya عُلِمَ
- كَرمَ majhulnya كُرِمَ
102-103

8
FI’IL MADLY yang huruf tengahnya berupa ALIF, bila dimajhulkan maka ALIF diganti YA’ lalu huruf pertama Dikasroh . contoh :
قال Bentuk majhulnya adalah قِيْلَ


8
FA'IL / PELAKU
FA'IL terdiri dari kalimat ISIM atau Kata Yang Didahului أَنْ \ أَنَّ
FA'IL hukumnya ROFA'
FA'IL terletak setelah Fi'il
FA'IL ada DUA ;
1. FA'IL DHAHIR, yaitu Fa'il Atau Pelaku Yang Tertulis Jelas Atau Nyata
2. FA'IL DLOMIR, yaitu Fa'il Atau Pelaku Yang Tersimpan Atau Tertulis Dengan Tanda
HUKUM ASAL FA'IL ADALAH GANDENG FI'IL ATAU SETELAH FI'IL ADA FA'IL
104
105
106
107

9
FI’IL + FA’IL MU’ANNATS
Kalimat Fi'il yang mempunyai FA'IL MU'ANNATS HAQIQI, fi’il madlinya harus diberi tambahan Ta' TA'NIS, sedangkan yang MU'ANNATS MAJAZI, fi'ilnya boleh diberi ta' atau tidak
108

10
FI’IL + FA'
FA'IL DHOHIR baik Mufrad,Tatsniyah atau Jamak, FI'ILnya tetap MUFRAD.
( Tidak boleh ada tanda Tatsniyah atau Jamak )
109

11
FA'IL DLOMIR MU'ANATS baik HAKIKI atau MAJAZI, fi'ilnya harus diberi TA'
110

12
YA' DLOMIR yang gandeng dengan kalimat Fi'il maka harus dipisah dengan NUN WIQOYAH
111

13
Fi’il Madli yang diidghamkan bila bertemu dengan Dlomir Rofa’ Mutaharrik, maka dikembalikan pada aslinya.
Contoh : مَدَّ + تُمْ menjadi مَدَدْتُمْ
113

14
Madli Tiga huruf yang huruf tengahnya Alif, bila bertemu Dlomir Rofa’ Mutaharrik, maka Alif dibuang,Lam fi;il dibaca Sukun dan hufuf pertama dibaca Kasroh.
Contoh :
- قال + تَ menjadi قُلْتَ
- صار + تُمْ menjadi صِرْتُمْ
Kecuali Yang Ain Mudlore’nya Dibaca Dlommah, Maka Fa’ Fi’il Dibaca Dlommah


15
Dlomir Muttashil yang gandeng kalimat FI’IL, kedudukannya menjadi MAF’UL BIH dan huruf sebelumnya berharkat. Dan jika sebelumnya dibaca sukun maka dlomir tersebut menjadi FA’IL


16
MACAM – MACAM PELAKU
FA’IL / PELAKU bagi FI’IL MABNI MAKLUM / AKTIF disebut FA’IL
FA’IL / PELAKU bagi FI’IL MABNI MAJHUL / PASIF disebut NA’IBUL FA’IL
115

17
DHOROF MADHRUF dan JER MAJRUR juga bisa menjadi NA’IBUL FA’IL
116

18
MACAM-MACAM PELENGKAP YANG DIBACA NASAB
PELENGKAP yang dibaca Nasab ada ENAM ;
1.MAF’UL BIH 4. MAF’UL LI’AJLIH
2.MAF’UL FIH / DHOROF 5. HAL
3.MAF’UL MUTHLAQ 6. TAMYIZ


19
MAF’UL BIH Adalah Pelengkap Yang Dibaca Nasab Dan Pantas Diberi Makna ; Ing / Pada.
Syaratnya harus ada FI’IL dan FA’IL.
( SETIAP DLOMIR MUTTASHIL YANG GANDENG DENGAN KALIMAT FI’IL , MAKA MANJADI MAF’UL BIH,BILA DIGANDENG DENGAN ISIM,MAKA MENJADI MUDLOF ILAIH,BILA DIGANDENG DENGAN إنَّ MAKA MENJADI ISIMNA )
117

20
MAF’UL FIH / DHOROF adalah pelengkap yang dibaca nasab dan pantas diberi makna Di , syaratnya harus setelah kalimat sempurna.
Dhorof ada Dua ;
Dhorof Zaman adalah kata keterangan Waktu
Dhorof Makan adalah kata keterangan Tempat
118


بعد,قبل dan sejenisnya sama dengan تحت , أمام harus digandeng dengan kata lain, bila tidak digandeng maka mabni dlommah
119
120

21
MAF’UL MUTHLAQ adalah Masdar yang dibaca nasab setelah kalimat sempurna dan pantas diberi makna kelawan
121
122

22
MAF’UL LI’AJLIH adalah masdar yang dibaca nasab dalam kalimat sempurna dan berfungsi untuk menjelaskan alas an terjadinya suatu pekerjaan
123

23
HAL adalah isim nakirah berbentuk isim fa’il / maf’ul yang dibaca nasab yang berfungsi untuk menerangkan keadaan Fa’il / Maf’ul bih
124

24
TAMYIZ adalah Masdar / isim yang dibaca nasab yang berfungsi sebagai penegas sesuatu yang samar dan ada dalam kalimat sempurna
TAMYIZ biasanya selalu diiringi dengan kata bentuk TAFDHIL ( bermakna lebih ) / ISIM ‘ADAD ( Kata Bilangan )
130

25
WAZAN-WAZAN FI’IL MADLI
أوزان الفعل الماضي
فَعَلَ
فَعِلَ
فَعُلَ
فَعَّلَ
فاَعَلَ
تَفَعَّلَ
تَفَاعَلَ
أَفْعَلَ
إِفْتَعَلَ
إنْفَعَلَ
إِسْتَفْعَلَ
















KISI-KISI & RANGKUMAN AS’ILAH
RUMUS QO’IDAH



MTS. BUSTANUL ULUM

Desa Padasan Kec. Pujer Bondowoso
PESROM VI MTS. AT TAQWA
Program Amtsilati
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid V
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
1
FI’IL MUDLORE’
Fi’il Mudlore’ adalah Kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa sekarang atau yang akan datang
Fi’il Mudlore’ diawali dengan salah satu huruf Mudlora’ah, yaitu ; أ,ن,ي,ت disingkat أَنِيْتَ . contoh : يَفعُلُ,تَفعُلُ,نَفعُلُ,أَفْعُلُ
Fi’il mudlore’ hukumnya Rofa’, bila tak ada amil nasab dan amil jazm dan tidak bertemu dengan Nun taukid dan Nun jamak mu’annats
Fi’il mudlore’ bila bertemu dengan Nun Taukid hukumnya Mabni fathah
Fi’il Mudlore’ bila bertemu dengan Nun jamak Mu’annats hukumnya Mabni Sukun
131
132

2
قد Bila masuk pada fi’il madly bermakna Sungguh-sungguh
قد Bila masuk pada fi’il mudlore’ bermakna Kadang-kadang


3
Huruf Mudlora’ah semuanya dibaca Fathah, kecuali Mudlore’ yang bentuk madlinya terdiri dari Empat Huruf , contoh :
يُفعِلُ Madlinya أفعَلَ
يُفَعِّلُ Madlinya فَعَّلَ
يُفَاعِلُ Madlinya فاَعَلَ


4
‘Ain fi’il mudlore’ dari madly tiga huruf bisa dibaca Tiga;
1.Fathah seperti يفعَلُ contohnya يذهَبُ
2.Kasroh seperti يفعِلُ contohnya يجلِسُ
3.Dlommah seperti يفعُلُ contohnya ينصُرُ


5
Fi’il mudlore’ yang mempunyai fa’il dhohir mudzakkar harus diawali dengan huruf mudlora’ah Ya’ (dibelakang tampa tambahan )
Fi’il mudlore’ yang mempunyai fa’il dhohir mu’annats harus diawali denngan huruf mudlora’ah Ta’ (dibelakang tampa tambahan )
Contoh : - يَكتُبُ الْمُعلِّمُ
- تَكْتُبُ الْمُعلِّمَةُ


7
Mudlore’ yang fa’ fi’ilnya berupa wawu, maka wawu tersebut harus Dibuang
Contoh ; يَجِبُ asalnya يَوْجِبُ madlinya وَجَبَ
133

8
Fi’il mudlore’ yang ain fi’ilnya terdiri dari huruf illat hidup dan huruf sebelumnya huruf Sohih Sukun, maka Dipindah Harakatnya
Contoh ; يَقُوْلُ asalnya يَقْوُلُ madlinya قال
134

9
Fi’il Mudlore’ yang lam fi’ilnya berupa huruf illat maka Tiak Boleh Diberi Harkat
Contoh ; يَبْلُوْ asalnya يَبْلُوُ madlinya بَلَى
135

10
Mudlore’ bila ada dua huruf yang sama maka harus Diidghamkan
Contoh ; يَمُدُّ asalnya يَمْدُدُ madlinya مَدَّ asalnya مَدَدَ
101

11
Mudlore’ yang diawali dua huruf ta’, maka salah satunya boleh tetap dan boleh dibuang
Contoh ; تَفَكَّرُ asalnya تَتَفَكَّرُ
136


12

Mudlore Majhul cirinya adalah Awal dlommah sebelum akhir Fathah
Contoh ; يُكْتَبُ , يُعْلَمُ , يُكْرَمُ



102
103


Mudlore’ yang ain fi’ilnya huruf illat bila dimajhulkan, maka huruf illat Diganti Alif dan sebelumnya dibaca Fathah
Contoh ; يَقُوْلُ menjadi يُقَالُ , يَبِيْعُ menjadi يُبَاعُ , يَخَافُ menjadi يُخَافُ


13
Mudlore’ dibaca nasab bila kemasukan أن,لن,كي
137
138,139

14
Mudlore’ yang akhirnya berupa Wawu/Ya’, rofa’nya tidak boleh diberi harkat, nasabnya dengan Fathah dan jazmnya huruf Illat Dibuang
Contoh : يَدْعُوْ rofa’nya يَدْعُوْ , يَدْعُوْ nasabnya لن يَدْعُوَ , يَدْعُوْ jazmnya لم يَدْعُ
140

15
Kata أن bila terletak antara لا dan لِ , maka menjadi لِئَلاَّ
141,142,143

16
Af’alul Khamsah
Af’alul Khamsah adalah Mudlore’ yang diakhiri Alif Nun, Wawu Nun atau Ya’ Nun
Rofa’nya dengan Tetapnya Nun, Nasab dan Jazmnya dengan Membuang huruf Nun
Contoh ; يفعلان , يفعلون , تفعلان , تفعلون , تفعلين
144
145

17
Mudlore’ yang kemasukan حتىَّ atau لِ , maka dibaca nasab dengan menyimpan أن
141,142,143

18
Mudlore’ yang kemasukan لِ,لم,لما,ألم,لا , maka dibaca Jazm
137
138,139

19
Fi’il Nahi
Fi’il Nahi adalah Mudlore’ yang didahului huruf لا yang bermakna Jangan. Yaitu Mudlore’ yang diawali huruf Ta’ mukhothab ( dari urutan ke Tujuh sampai dua belas )
147

20
SYARAT DAN JAWAB SYARAT
Fi’il Syarat adalah mudlore’ yang kemasukan syarat, yaitu ; إن,من,ما,مهما,أيٌّ,متى,أيان,أين,إذما , hukumnya dibaca Jazm
Syarat harus punya jawab yang bermakna Maka.
Jawab berupa mudlore’ yang dibaca Jazm, fi’il madly atau kata yang bersamaan dengan huruf فَ
137
138,139

21
FI’IL AMR
Amar adalah kata Perintah, hukumnya Mabni
Amar dibentuk dari Fi’il Mudlore’ dengan cara;
Membuang huruf Mudloraah
Menjazemkan huuf yang terakhir
Bila fa’ fi’ilnya sukun maka harus mendatangkan hamzah washal yang harkatnya Kasrah, kecuali yang ain fi’ilnya dlommah, maka hamzahnya dibaca dlommah.
Contoh ; يُعَلِّمُ dibuang huruf mudloraahnya menjadi عَلِّمُ , huruf yang terakhir dijazmkan
menjadi عَلِّمْ
تَكْتُبُ Dibuang huruf mudloraahnya menjadi كْتُبُ , huruf terakhir dijazmkan
menjadi كْتُبْ kemudian ditambah hamzah washol menjadi أُكْتُبْ
149
150

22
Hamzah Washal jika di awal kalimat harkatnya Dibaca dan jika di tengah kalimat harkatnya Tidak Dibaca
151

23
Amar fa’ilnya adalah dlomir mukhatab, untuk menjadikan Amar Gha’ib caranya adalah mudlore’ yang ghaib diberi Lam amr bermakna Hendaklah
147

24
TANDA-TANDA JAZM
Jika huruf akhirnya Shahih jazmnya dengan tanda Sukun
Juka huruf akhirnya Huruf Illat jazmnya dengan Membuang Huruf Illat
Jika huruf akhirnya berupa Nun Tanda Rofa’ jazmnya dengan Membuang Huruf Nun


25
Mudlore’ Nasab Karena Terletak Setelah فَ Yang Menjadi Jawabnya Thalab Atau Nafi (kalimat bermakna tidak ada )



26

Thalab ada Tujuh;
1.Amar yaitu permintaan dari atas ke bawah
2.Do’a yaitu permintaan dari bawah ke atas
3.Nahi yaitu kata larangan
4.Kalimat pengharapan yang menggunakan kata لعلَّ
5.Istifham yaitu kalimat pertanyaan
6.Pengharapan yang menggunakan لولا
7.Kalimat yang memakai ليت



Wazan-Wazan Fi’il Madli,Mudlore’,Amr Dan Nahi

أوزان النهي
أوزان الأمر
أوزان المضارع
أوزان الماضي
لاتَفعَلْ
لاتفعِلْ
لاتفعُلْ
إِفعَلْ
إفعِلْ
أُفعُلْ
يَفعَلُ
يَفعِلُ
يَفعُلُ
فَعَلَ
فعِلَ
فعُلَ
لاتُفعِلْ
لاتُفَعِّلْ
لاتُفاعِلْ
فَعِّلْ
فَاعِلْ
يُفعِلُ
يُفَعِّلُ
يُفاعِلُ
فعَّلَ
فاعَلَ

أَفْعِلْ
إفتَعِلْ
إنفَعِلْ
إستَفعِلْ

تفعَّلَ
تفاعَلَ
لاتَفتَعِلْ
لاتَنفَعِلْ

يَفتعِلُ
يَنفعِلُ
يَتفعَّلُ
يتَفاعَلُ




أفعَلَ
إفتعَلَ
إنفعَلَ
إستفعَلَ
لاتَتَفعَّلْ
لاتتَفاعَلْ




تَفعَّلْ
تفَاعَلْ


لاتَسْتَفْعِلْ

يَسْتفعِلُ

Jumat, 06 Mei 2011

pendidikan di singapura

pendidikan
Bahasa Inggris adalah bahasa pengajar di seluruh sekolah di Singapura.

Siswa masuk sekolah dasar pada usia 7 tahun dan melanjutkan pendidikan selama enam tahun, pada akhir masa pendidikan mereka menjalani Primary School Leaving Examination (PSLE). Ada empat pelajaran di sekolah dasar, yaitu bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Semua pelajaran diajarkan dan diujikan dalam bahasa Inggris kecuali "bahasa ibu" yang diajarkan dan diujikan dalam bahasa Melayu, Mandarin (Cina) atau Tamil. Sementara "bahasa ibu" merujuk pada bahasa utama secara internasional, dalam sistem pendidikan Singapura sebutan ini digunakan untuk merujuk pada bahasa kedua atau tambahan karena bahasa Inggris adalah bahasa utama. Sekolah dasar negeri tidak membebankan biaya sekolah, tetapi bisa saja muncul biaya tak terduga.[97]

Setelah sekolah dasar, siswa masuk ke sekolah menengah selama empat hingga lima tahun. Ada banyak pelajaran yang ditawarkan di sekolah menengah, termasuk bahasa Inggris, bahasa ibu, geografi, sejarah, matematika dasar, matematika tingkat atas, kimia, fisika, biologi, bahasa Perancis dan bahasa Jepang.

Siswa rata-rata mempelajari tujuh sampai delapan pelajaran, tetapi sudah umum bagi siswa untuk mengambil lebih dari delapan pelajaran. Pada akhir sekolah menengah, siswa menjalani ujian Singapore-Cambridge GCE 'O' Level dan hasilnya menentukan jenis jalur pendidikan pasca-menengah yang akan mereka teruskan.[98] Biaya sekolah di kebanyakan sekolah menengah negeri dibulatkan sampai 5 SGD setelah disubsidi pemerintah.[99] Tetapi, ada sekolah-sekolah menengah swasta yang membebankan ratusan dolar untuk biaya sekolah setiap bulannya.

Tidak semua siswa masuk ke sekolah menengah. Banyak di antaranya yang meneruskan pendidikan ke institut pendidikan vokasi seperti Institute of Technical Education (ITE), tempat mereka lulus dengan sertifikat vokasi. Siswa lainnya meneruskan pendidikan ke Singapore Sports School atau sekolah dengan program terintegrasi sehingga mereka dapat melompati ujian Singapore-Cambridge GCE 'O' Level secara bersamaan.

Setelah ujian tingkat O pada usia sekitar 16 tahun, siswa secara normal masuk ke sebuah Junior College, Centralised Institute atau Polytechnic. Program di Junior College dan Centralised Institute mengarah pada ujian tingkat GCE A setelah dua atau tiga tahun.

Ada lima politeknik di Singapura, yaitu Singapore Polytechnic, Ngee Ann Polytechnic, Temasek Polytechnic, Nanyang Polytechnic dan Republic Polytechnic. Tidak seperti institusi di negara lain, politeknik di Singapura tidak memberi gelar. Mahasiswa politeknik lulus dengan diploma pada akhir tiga tahun kuliah.

Ada lima universitas negeri di Singapura - National University of Singapore, Nanyang Technological University, Singapore Management University, Singapore University of Technology and Design dan Singapore Institute of Technology. Pemerintah telah membangun lebih banyak universitas negeri dalam beberapa dasawarsa terakhir dengan harapan dapat menyediakan pendidikan tinggi untuk 30% dari setiap kelompok.[100][101] Mata kuliah di politeknik dan universitas diajarkan dalam bahasa Inggris.

Banyak universitas asing yang memiliki kampus di Singapura, yaitu INSEAD, Chicago Business School, New York University, University of Las Vegas, Technische Universität München, ESSEC dan lainnya.[101]
[sunting] Bahasa
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa di Singapura
Lihat pula: Bahasa Inggris Singapura dan Singlish

Pemerintah Singapura mengakui empat bahasa resmi: Inggris, Melayu, Cina (Mandarin), dan Tamil.[102]

Bahasa Inggris adalah bahasa paling dominan di Singapura,[1][2] tidak seperti negara tetangganya, Malaysia dan Indonesia, tempat bahasa Melayu menjadi bahasa dominan.[103] Bentuk bahasa Inggris yang dipertuturkan di Singapura beragam mulai dari Inggris Standar hingga bahasa kreol yang dikenal sebagai Singlish. Di antara warga Singapura, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur terbanyak. Jumlah ini diikuti oleh bahasa Cina Mandarin, Melayu dan Tamil.[3] Pengejaan dan kosakata yang digunakan berasal dari bahasa Inggris Britania,[104] dengan beberapa pengecualian, misalnya penggunaan "pants" (Amerika Serikat) menggantikan "trousers" (Britania Raya).[105] Penggunaan bahasa Inggris meluas di Singapura setelah 1965 ketika diberlakukan sebagai bahasa utama dalam sistem pendidikan negara ini.[106] Di sekolah, anak-anak diharuskan mempelajari bahasa Inggris dan satu dari tiga bahasa resmi lain sebagai bahasa ibu.[107] Pada 1987, bahasa Inggris diumumkan sebagai bahasa utama resmi dalam sistem pendidikan Singapura.[108]

Bahasa Melayu adalah bahasa nasional karena alasan simbolis dan historis,[4] dan secara umum dipertuturkan oleh masyarakat Melayu Singapura. Bahasa Melayu digunakan pada lagu kebangsaan "Majulah Singapura"[109] dan cetakan koin. Tetapi, sekitar 85% warga Singapura tidak mempertuturkan bahasa Melayu.[3]

Bahasa Cina Mandarin juga dipertuturkan secara luas di Singapura. Bahasa Mandarin telah meluas akibat kampanye dan usaha masyarakat dukungan pemerintah untuk mendukung penggunaannya di antara bahasa-bahasa Cina lainnya.[110]

Bahasa Tamil dipertuturkan oleh sekitar 60% masyarakat India Singapura atau 5% dari seluruh penduduk Singapura. Bahasa India seperti Malayalam, Telugu dan Hindi juga dipertuturkan oleh sekelompok kecil masyarakat India di Singapura.

Kamis, 10 Februari 2011

Ceramah Agama Habib Munzir Bin Fuad Almusawa


Hamdan Lirabbin Khasshana Bi Muhammadin… Wa Anqadzana min Dhulmatil Jahli wad Dayaajiri… Alhamdulillahilladzii Hadaana, Bi ‘Abdihil Mukhtari man Da’ana, Ilaihi bil Idzni, wa Qad Naadaana, Labbaika Yaa man Dallanaa wa hadaana, Labbaik Yaa Rasulullah……

beliau selalu memulai ceramahnya dengan kalimat ini, dimanapun dan kapanpun, yang artinya “Segala Puji untuk Yang Maha Memelihara, Yang telah memilih kita untuk bersama Muhammad, dan menyelamatkan kita dari Gelapnya Kebodohan dan Kehinaan Dosa, Segala Puji bagi Allah Yang telah memberi kita Hidayah, lewat Hamba Nya yg Terpilih (saw) yang beliau itu telah menyeru kami Kepada Allah dengan Izin Nya, dan Sungguh seruan beliau telah sampai pada kami, Kami datang pada panggilanmu wahai (nabi saw) yang telah membimbing kami dan menyatukan kami, Kami datangi panggilanmu wahai Rasulullah..”, kalimat kalimat ini diambil dari untaian pembuka Maulid Dhiya’ullami, karangan Gurunya Al Habib Umar bin Hafidh)

Wahai yang hadir didalam perkumpulan orang-orang yang mencintai Nabi Muhammad.., (saw) Wahai sanubari yang terpanggil kedalam Magfirah (pengampunan) Allah.., Wahai sanubari yang kepadamu seruan seruan Ilahi yang tersambung kepada Matahari Hidayah (Allah swt), kepada Matahari kelembutan Nya, kepada Matahari Kasih Sayang, kepada Matahari Pengampunan, kepada Matahari Hidayah dan Keberkahan, kepada Matahari Yang Maha Menentukan Segala Kejadian.

Allah Laa ilaaha illa huu (Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia) Yang tiada tuhan selain Nya, tiada penguasa diatas Nya, tiada pencipta selain Nya, Yang Menguasai Segala Kekuasaan, Yang Berhak atas segala yang berhak di alam, Yang Berhak Mengatur dan Merubah, Yang Berhak Menguasai dan Mengangkat, Yang Berhak Mencabut dan Memberi, Yang Berhak Menghidupkan dan Mematikan, Yang Berhak Memudahkan dan Menyulitkan, Yang Maha Berhak atas segala sesuatu, (Dia) yang Memanggilmu kepada Nya, memanggilmu kepada pengampunan, memanggilmu kepada kedekatan, telah memanggilmu seruan seruan Nya Subhana Wata’ala, telah memanggilmu kasih sayang Nya, telah memanggilmu surga Nya, telah memanggilmu Kelembutan Nya, dengan lidah semulia-mulia lidah utusan Nya Muhammad Rasulullah saw, maka termuliakanlah sanubari yang memahami kehendak Nya, yang menjawab panggilan Nya, yang menjawab seruan Nya, Labbaikallahumma Labbaik, datanglah kehadirat Allah, kepada keridhoan, kepada Keinginan Allah agar engkau termuliakan, agar engkau terampuni, agar engkau berjalan dalam satu shaf dengan kekasih Nya Muhammad.

Berbahagialah mereka yang memahami kehendak Allah, berbahagialah mereka yang memahami apa yang mulia disisi Allah, berbahagialah mereka yang memahami apa yang hina disisi Allah, yang memahami apa-apa yang hina disisi Allah dan yang mulia disisi Allah, berbahagialah mereka dan tiada kebahagiaan selain atas mereka yang memahami Tuhannya, yang memahami penciptanya, yang memahami Allah swt Tuhan sekalian alam, Inilah puncak ma’rifah billah, puncak pemahaman terhadap Allah, inilah puncak dari tasawwuf, inilah puncak dari kedekatan kepada Allah, puncak keimanan, puncak kemurnian, puncak kesucian, Semakin dalam kepahaman seseorang tentang Allah, maka semakin tinggi derajatnya, semakin mulia sujudnya, semakin mulia setiap huruf yang keluar dari lidahnya didalam berdzikir, semakin termuliakan ruku’nya, semakin termuliakan shalatnya, semakin termuliakan ibadahnya, semakin termuliakan setiap langkahnya, semakin termuliakan setiap nafasnya, semakin termuliakan setiap detak jantungnya.

Ketahuilah semakin mereka memahami Allah, semakin dalam ma’rifah billah, pemahaman tentang Allah, maka semakin dalam dan tinggilah derajat seorang hamba kehadirat Allah, Siapakah yang paling memahami Allah?, adakah nama lain selain Muhammad?, siapakah yang paling memahami Allah? Yang paling dekat kepada Allah adalah yang paling memahami Allah, dan yang paling memahami Nya adalah Nabimu Muhammad, Kekasihmu Muhammad, Imammu Muhammad saw wabarik alaihi wa ala aalih, Yang paling memahami Allah adalah yang paling mencintai Allah, dan yang paling dicintai Allah adalah sosok Muhammad Rasulullah saw wabarik alaih wa ala alih.

Maka beruntunglah mereka yang mengikuti Nya, beruntunglah mereka yang mencintai Nya, maka dengan kecintaan terhadap Rasul saw merupakan kesempurnaan keimanan, Siapakah manusia yang paling dekat kepada Allah dan paling tinggi makrifahnya diumat ini, kita mendengar satu nama, Abu Bakar as shiddiq ra, khalifah pertama didalam Islam, orang yang paling dimuliakan setelah Nabi Muhammad didalam umat ini, Sayidina Abu Bakar as shiddiq ra wa ardhaah, dialah yang berkata kepada Rasul : “wahai Rasulullah aku mencintaimu lebih dari pada apa yang kumiliki, lebih dari segalanya dan lebih dari pada diriku sendiri”, ada pertanyaan timbul diantara salah satu hati yang mengatakan apakah terlalu mencintai Rasulullah saw akan menjadi musyrik?, bukankah kecintaan hanya untuk Allah?, Apakah berlebihan mencintai Muhammad berarti mengkultuskan Muhammad?, berarti Abu Bakar as shiddiq musyrik wal’iyadzubilah, karena ia mencintai Rasulullah lebih dari segala sesuatu, lebih dari dirinya sendiri, justru ialah yang paling mulia di ummat ini, karena dengan mencintai Muhammad lah seseorang mencintai Allah, dusta orang mencintai Allah kalau tidak mencintai Muhammad, buktinya Abu Bakar as shiddiq, buktinya Umar bin Khatab yang datang kehadapan Rasul saw dan berkata : “aku mencintai dirimu, lebih dari segala galanya Yaa Rasulullah terkecuali diriku sendiri”, Apa jawaban Rasul saw?, “belum sempurna iman mu wahai Umar”, lalu Umar menjawab “wahai Rasulullah, kini aku mencintai dirimu lebih dari segala-galanya dan diriku sendiri”, Rasul saw menjawab : “Sekarang wahai Umar sempurna keimanan mu”, berarti kesempurnaan keimaan, puncak ma’rifah billah adalah mahabatunnabi Muhammad, (kecintaan penuh pada Nabi Muhammad saw).

Wahai yang hadir, ketahuilah saat-saat yang harus kita gunakan sebelum datangnya saat saat kesulitan, disaat-saat kemudahan, maka ambilah kesempatan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah, untuk terus menghiasi dirimu dan siang dan malammu dengan sunah Nabimu Muhammad, Taqarrab ilallah bimahabbatihi wahikmatihi wasunnatih, (mendekat pada Allah dengan mencintai Nabi saw dan mendengarkan hikmahnya dan mengamalkan sunnahnya saw) tiada lagi kedekatan kepada Allah selain dengan ini, kedekatan kepada Allah dengan mengikuti Nabi Muhammad, dengan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad, dengan mencintai Nabi Muhammad saw, Berbahagialah mereka yang memahami ini semua.

Kita telah melihat (memahami bahwa) mereka mereka yang dimuliakan Allah, dan mereka yang paling tinggi derajatnya kehadirat Allah swt didalam umat ini, para Khulafa’urrasyidiin, (Abubakar, Umar, Usman dan Ali) apakah perjuangan mereka mengalahkan perjuangan yang lain, masih banyak mereka yang mungkin perjuangannya lebih dari khulafa’urrasyiddin, tapi sanubari mereka yang dipenuhi ahabbatunnabi Muhammad mengangkat derajat mereka setinggi tingginya, Abu Bakar as shiddiq para ulama mengatakan beliau wafat karena racun yang ia minum, mendahului makanan yang disuguhkan kepada Nabi Muhammad, Beliau tidak wafat didalam peperangan, tetapi adakah salah seorang dari syuhada yang mengatasi derajat Abu Bakar as shiddiq?, wallahi tidak ada, apakah ada salah seorang syuhada mengatasi Utsman bin Affan atau Ali bin Abu Thalib?, wallahi tidak ada, tidak ada syuhada dibarat dan timur yang melebihi mereka para Imam Khulafa’urrasyidin.

Bimahabbatihim linabiyyihim Muhammad, (karena kecintaan mereka pada Nabi Muhammad saw) Bi iqtida’ihim (karena kepatuhan mrk pd) Nabi Muhammad, karena iqtida mereka terhadap Rasul, karena kecintaan mereka terhadap Rasul, karena mengikuti daripada ajaran Rasul saw, Perkumpulan ini adalah perkumpulan para pecinta Nabi Muhammad, disinilah majeis ta’lim, disinilah majelis dzikir, disinilah majelis shalawat, disinilah majelis ibadah, disinilah majelis orang-orang yang mendekat kepada Allah, disinilah majelis-majelis orang yang bertobat, disinilah tempat orang yang menginginkan Allah, Masing-masing kelompok punya perkumpulan, ahlul maksiat mempunyai perkumpulan, orang yang mendewa dewakan kemusyrikan punya perkumpulan, orang yang mencintai hal yang batil punya perkumpulan, yang mau berbelanja punya perkumpulan, Para pecinta Muhammad juga mempunyai perkumpulan..!, Allah memilihku dan kalian berkumpul didalam kelompok para pecinta Muhammad Rasulullah.

Keberkahan ini sedang tumpah kepadaku dan kalian dimalam hari ini, kemuliaan itulah yang sedang menganugerahi aku dan kalian yang berkumpul ditempat ini, maka berbahagialah mereka yang tidak mengecewakan Allah, Adakah orang yang lebih mulia dari mereka yang selalu berusaha tak mengecewakan Allah?, kalau mereka mengecewakan seluruh penduduk di alam asalkan mereka tidak mengecewakan Allah mereka masih ada kemungkinan tertolong, Betapa hinanya mereka yang mengecewakan Allah, yang menjaga perasaan seluruh mahluk di alam, apa gunanya kalau ia mengecewakan Allah.

Maka berbahagialah orang-orang yang mencintai Rasul saw, sosok Aulia shalihin, (para wali yg shalih) sosok sembilan wali Allah yang karena sembilan orang inilah pulau Jawa dari ujung barat ke ujung timurnya mengenal Laa Ilaaha Illallah, Sembilan orang, sekarang dipulau Jawa ada berapa ratus ribu da’I?, apa yang mereka bisa perbuat, zaman dahulu sembilan orang merubah Jawa yang dalam kemusyrikan kedalam kalimat Tauhid, Tegaklah panji Laa Ilaaha illallah Muhammad Rasulullah di pulau ini, yang sebelumnya dipenuhi dengan kemusyrikan dan menyembah berhala, hanya karena sembilan orang, Wallahi tsumma Wallah (demi Allah, sekali lagi demi Allah), tidaklah satu dari mereka (wali songo) terkecuali ahlul mahabbah linnabi Muhammad, para pewaris Nabi Muhammad, penerus generasi dan penerus panji Muhammad Rasulullah, Tidak ada seorang sampai kederajat wali sebelum ia mencintai Muhammad, tidak ada seorang mencapai derajat ma’rifah billah sebelum berjalan dengan sunah Muhammad dan bimbingan Muhammad, atsar (bekas/peninggalan) dari pada perjuangan mereka, pulau Jawa ini dari ujung satu keujung yang lain dipenuhi dengan suara adzan, dipenuhi dengan tarhim di masjid-masjid, dipenuhi dengan orang yang ruku’ dan sujud, dari hanya sembilan manusia, Mereka inilah yang seperti zaman sahabat Rasul saw disebutkan satu dari pada mereka seperti seribu dari pada orang yang lain, ini dizaman para sahabat Rasul, dan dari zaman ke zaman, dan tawaran kemuliaan ini tertumpah kepadaku dan kalian bagi mereka yang menginginkannya, dari pada limpahan anugerah kelembutan Ilahi, yang melamarmu sebagai para pecinta Muhammad, apakah akan kau tolak lamaran Allah untuk mengajakmu mencintai Nabi Nya..?, mengikuti nabi Nya, merindukan nabi Nya, bersama didalam shaf Nabi Nya Muhammad saw.

Siang dan malamku yang penuh maksiat, siang dan malamku yang penuh dosa, sampailah aku dan kalian ditempat ini dipanggil kedalam seruan seruan kemuliaan Nya swt, Maka kitapun masing masing mengumandangkan cara kita untuk merindukan beliau saw, berjalan dengan sunah beliau saw, (semoga) Allah swt membukakan kesempatan dari kesempurnaan dan penerimaan yang besar dihati kita seluas luasnya, untuk menerima anugerah besar ini wahai yang hadir, Biarkan hujan terus turun, biarkan setiap tetesnya menjadi saksi bahwa aku dan kalian adalah pecinta Muhammad Rasulullah, biarkan setiap nafasmu dan detak jantungmu malam ini menjadi saksi bahwa aku dan kalian yang merindukan Nabi Muhammad, semoga ini semua akan berkesinambungan sampai saat sakratul maut, sehingga saat sakratul maut menjadi saksi bahwa aku dan kalian wafat didalam mahabatunnabi Muhammad, didalam cahaya Laa ilaaha illallah, jauhkan keluargamu dari pada membesarkan syiar-syiar yang akan membuatmu terpental dari kelompok orang-orang yang masuk kedalam keridhoan Allah.

Jangan engkau jadikan jeritan yang keras di atas permukaan bumi, mungkin kedua orang tuamu yang telah wafat atau kakekmu yang telah wafat yang menjerit dikuburnya dibawah perut bumi, melihat anaknya didalam kehinaan, didalam memuliakan hal hal yang dihinakan Allah wal’iyaadzubillah, Akan datang suatu saat di Yaumul Qiyamah dimana lidah-lidah menjerit, didalam firman Allah : “MEREKA MENJERIT DAN BERKATA, WAHAI CELAKALAH KAMI MENGAPA KAMI TAK MENJADIKAN SI FULAN SEBAGAI ORANG YANG KAMI CINTAI”, Celakalah aku karena aku tidak mengambil fulan sebagai orang yang kucintai, fulan disini ditafsirkan oleh Imam Ibn Abbas adalah Muhammad Rasulullah, Akan banyak lidah lidah yang menjerit kelak, celakalah aku kenapa tidak kujadikan Muhammad sebagai orang yang kucintai, jeritan ini akan kudengar dan akan kalian dengar, dan akan didengar oleh semua telinga, yang telah diceritakan oleh Allah yang telah memahami kejadian yang akan datang, Yang mengabarkannya adalah Allah, kabar yang datang dari Allah, bukan dari surat kabar, bukan dari majalah, bukan dari televisi, bukan dari radio, tetapi dari Allah….!, yang mengabarkan akan datang jeritan kelak “celakalah aku karena aku tidak mengambil fulan sebagai kekasih”, Maka janganlah aku dan kalian dikelompok mereka.

Jadikanlah malam malam disaat orang-orang membesarkan syiar-syiar hal yang hina disisi Allah, jadikanlah saat itu aku dan kalian berada didalam syiar yang memuliakan Allah, berada didalam syiar yang mengagungkan Allah swt.

MENGAPA KITA HARUS MENYAMBUT MAULIDUR RASUL?

Mengapa Menyambut Maulidur Rasul ?
Dimasukkan oleh IbnuNafis
Label: Soal Jawab Perkara Khilafiyyah, Soal Jawab Untuk Faham

Jika ada mereka yang bertanyakan mengapa menyambut maulidul rasul. Maka jawapannya begini :

1. Dalil-dalil umum dari Al Quran yang dijadikan hujjah oleh Ulamak yang membenarkan :

فَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِهِۦ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَٱتَّبَعُواْ ٱلنُّورَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ مَعَهُ ۥۤ‌ۙ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (١٥٧)

Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad), dan memuliakannya, juga menolongnya, serta mengikut nur (cahaya) yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang yang berjaya.
(Surah al A’raf 157)

Di dalam ayat ini dengan tegas menyatakan bahawa orang yang memuliakan RasuluLlah sallaLlahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang beruntung. Merayakan maulid Nabi termasuk dalam rangka memuliakannya.

ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَيۡتُمُ ٱلزَّڪَوٰةَ وَءَامَنتُم بِرُسُلِى وَعَزَّرۡتُمُوهُمۡ وَأَقۡرَضۡتُمُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنً۬ا لَّأُڪَفِّرَنَّ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَلَأُدۡخِلَنَّڪُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ تَجۡرِى مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ‌ۚ

Bahawa Aku adalah berserta kamu (memerhati segala-galanya). Demi sesungguhnya jika kamu dirikan sembahyang, serta kamu tunaikan zakat dan kamu beriman dengan segala Rasul (utusanKu) dan kamu muliakan mereka dan kamu pinjamkan Allah (dengan sedekah dan berbuat baik pada jalanNya) secara pinjaman yang baik (bukan kerana riak dan mencari keuntungan dunia), sudah tentu Aku akan ampunkan dosa-dosa kamu, dan Aku akan masukkan kamu ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai.
(Surah al Ma’idah ayat 12)

Erti “azzartumuhum” ialah “memuliakan mereka” (Tafsir Tabari, juz VI halaman 151) Orang yang memuliakan Nabi akan dimasukkan ke dalam syurga. Dan menyambut Maulid Nabi adalah dalam rangka memuliakan Nabi.

2. Saya ingin menyemaikan perasaan cinta kepada RasuluLlah sallaLlahu ‘alaihi wasallam. Di kala ramai orang yang kini semakin jauh dari perasaan cinta kepada baginda. Bukankah rasuluLlah bersabda begini :

“Belum sempurna iman seseorang dari kamu. kecuali aku lebih dikasihinya berbanding dengan keluarganya, dan hartanya dan manusia keseluruhannya.”
(Riwayat Muslim juz 11, hlm 15)

Ahh.. bukankah kita sendiri meraikan ulang tahun kelahiran sendiri ? Ibu dan ayah. Bahkan ada pula golongan yang meraikan kelahiran ‘mujaddid’ mereka sendiri ? Jika kita sendiri pun menyambut hari ulang tahun perkahwinan, hari lahir diri dan juga orang lain. Mengapa kita tidak menyambut hari kelahiran manusia agung yang pengutusannya ke muka bumi ini memberi rahmat kepada sekalian alam ?

Saidina Umar radiyaLlahu ‘anhu berkata kepada Nabi Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wasallam :
“Engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu kecuali diriku sendiri”. Baginda sallaLlahu ‘alaihi wasallam berkata : “Tidak, wahai Umar. Sampai aku lebih kamu cintai daripada dirimu sendiri.” Saidina Umar radiyaLlahu ‘anhu berkata, “Demi Allah subahanahu wa ta’ala, engkau sekarang lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Baginda sallaLlahu ‘alaihi wasallam berkata, “Sekarang wahai Umar.”
(Hadith Riwayat Bukhari, Sohih Bukhari, vol 6 hlmn 2445)

3. Maulidul Rasul itu tidak pernah dibuat oleh RasuluLLah dan ia bid’ah sesat ?

Ada dalil umum bagaimana RasuluLlah sendiri pernah menyebut mengenai hari-hari kebesaran contohnya :

Bahawasanya Nabi Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wasallam datang ke Madinah, maka Baginda sallaLLahu ‘alaihi wasallam mendapati di situ orang-orang Yahudi berpuasa pada Hari Asyura iaitu hari 10 Muharram, maka Nabi bertanya kepada orang Yahudi itu: Kenapa kamu berpuasa pada hari Asyura ?

Jawab mereka : ini adalah hari peringatan, pada hari serupa itu dikaramkan Fir’aun dan pada hari itu Musa dibebaskan, kami puasa kerana bersyukur kepada Tuhan. Maka RasuluLlah bersabda : Kami lebih patut menghormati Musa dibanding kamu”
(Hadith riwayat Imam Bukhari dan Muslim).

Banyak sebenarnya perkara yang tidak pernah dibuat oleh RasuluLlah tetapi dilakukan oleh sahabat dan para salafussoleh melalui ijtihad mereka dalam perkara ibadah contoh yang senaraikan oleh bekas Mufti Iraq iaitu Sheikh Abdul Malik Abdul Rahman as Sa’adi :

1. Nabi sallaLLahu ‘alaihi wasallam pernah menyamakan (qiyas) hukum menunaikan haji dan berpuasa untuk seorang yang telah mati dengan hutang terhadap hamba ALlah yang ia wajib tunaikan. (Fath al Bari, jld 4, m.s 64)

Walaupun ini tidak dianggap hukum yang telah ditetapkan oleh qiyas tetapi dengan nas, kerana RasuluLlah sallaLLahu ‘alaihi wasallam diberi kebenaran untuk mengeluarkan hukum, tetapi ini sebenarnya baginda telah membuka satu peluang atau laluan atau pintu kepada umatnya secara umum akan keharusan menggunakan qiyas. Terutama di dalam persoalan ibadah khusus kerana haji dan puasa adalah di antara bentuk ibadah.

2. Saidina Umar berpendapat bahawa tidak batal puasa seseorang yang berkucup dengan isterinya, kerana mengqiyaskan dengan berkumur-kumur ketika berpuasa. (Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dan al Baihaqi).

3. Dalam menetapkan satu miqad baru iaitu Zatu Irq bagi jemaah Haji atau Umrah yang datang dari sebelah Iraq, Saidina Umar mengqiyaskannya dengan tempat yang setentang dengannya iaitu Qarn al Manazil. Sedangkan RasuluLlah sallaLlahu ‘alaihi wasallam hanya menetapkan empat tempat sahaja sebagai miqat tetapi Saidina Umar menambah satu lagi iaitu Zatu Irq (menjadi lima). (Lihat al Mughni, jld 3, m.s 3 258 dan Fath al Bari m.s 389)

4. Saidina Uthman mewujudkan azan dua kali (pertama dan kedua) pada hari Jumaat diqiyaskan dengan azan 2 kali pada solat subuh dengan alasan bahawa azan yang pertama pada Solat Subuh disyariatkan pada zaman RasuluLLah sallaLLahu ‘alaihi wasallam untuk mengejutkan mereka yang sedang tidur, maka begitu juga azan yang pertama pada solat Jumaat untuk mengingatkan mereka yang sedang sibuk berniaga di pasar dan yang bekerja (Nailul al Authar : 3/322)

5. Jumhur ulama mengharuskan dua solat sunat yang bersebab pada waktu yang makruh diqiyaskan dengan solat sunat selepas Zohor yang diqadha’ oleh RasuluLLah sallaLLahu ‘alaihi wasallam selepas Solat Asar ( Lihat al Nawawi, Syarah sahih Muslim: 6/111)

6. Sebilangan besar pada ulama berpendapat, menyapu tangan sampai ke siku ketika tayammum adalah wajib diqiyaskan dengan membasuh kedua tangan ketika berwudhuk. (Lihat Mughni al Muhtaj:1/99 dan al Mughni: 1/204)

7. Bagi ulama yang berpendapat bahawa solat sunat sebelum Solat Jumaat adalah sunat muakkad mengqiyaskan dengan solat sunat sebelum Zohor. Manakala sebilangan ulama lain di antaranya Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim berpendapat bahaya ia adalah sunat (sunat mutlak bukannya sunat muakkad) mengqiyaskannya dengan solat sunat hari raya yang tidak ada solat sunat (muakkad) sebelum solat tersebut. ((Al Fatawa: 24/194)

8. Sesetengah ulama bermazhab Hanafi mengqiyaskan air yang banyak yang tidak terjejas apabila jatuh najis ke dalamnya dengan air laut dari segi banyaknya. (al Mushili, al Ikhtiyar: 1/14)

9. Para ulama bermazhab Hambali mengharuskan ganti dengan memberi makanan sebagai kaffarat bunuh (yang tidak sengaja), kerana mengqiyaskannya dengan kaffarat zihar dan kaffarat jimak pada siang hari Ramadhan (Al Mughni: 8/97)

10. Menurut Imam Ahmad dalam satu riwayat daripadanya, dibasuh setiap benda yang terkena najis sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan air tanah, kerana beliau mengqiyaskannya dengan sesuatu yang terkena najis anjing atau babi (Al Mughni: 1/54-55)

11. Menurut Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya, diwajibkan berdiri sekadar yang termampu bagi sesiapa yang tidak mampu berdiri dengan sempurna ketika solat samada kerana ketakutan atau kerana atap hendak roboh diqiyaskan dengan hukum berdiri seorang yang bongkok. (Al Mughni: 2/144)

12. Imam Malik berpendapat, diharuskan melewatkan solat bagi mereka yang ketiadaan air diqiyaskan dengan seorang perempuan yang kedatangan haid yang diharuskan melewatkan solatnya (al Mughni: 1/250)

13. Imam Abu Hanifah dan Imam asy Syafie berpendapat, sah tayammum bagi seorang yang berhadas besar dengan niat mengangkat hadas kecil diqiyaskan dengan sahnya wudhuk selepas membuang air kecil atau besar (walaupun tanpa niat untuk mengerjakan solat). (Al Mughni: 1/267)

14. Imam Malik membolehkan qadha’ solat malam yang terluput, iaitu dikerjakannya selepas terbit fajar sebelum solat Subuh diqiyaskan dengan solat witir. Tetapi ini adalah salah satu pendapat Imam Malik berhubung dengan masalah ini. (al Mughni:2/120)

15. Imam Abu Hanifah, Ath Thauri dan Al Auza’ie membolehkan lewat solat bagi mereka yang tidak menemui air dan tanah sehinggalah menemuinya, kemudian mengqadha’nya diqiyaskan dengan melewatkan puasa bagi wanita yang kedatangan haid (Al Mughni: 1/267)

Ini hanya sebahagian kecil daripada sebilangan besar persoalan ibadah yang dikeluarkan hukumnya berdasarkan kaedah qiyas. Qiyas ini adalah ijtihad dan pandangan. Oleh itu, sesiapa yang melarang menggunakan qiyas di dalam ibadah secara mutlaq, maka pendapatnya tidak dapat diterima sebagaimana yang dinyatakan tadi.

Ibnu Umar radiyaLlahu anhu berpendapat, solat Sunah Dhuha tidak digalakkan di dalam syariat Islam melainkan bagi mereka yang tiba dalam permusafiran. Beliau hanya mengerjakannya ketika tiba di Masjid Quba. Ini diriwayatkan oleh Al Bukhari daripada Mauriq katanya :
“Aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar RadiyaLlahu ‘anhu.” Adakah kamu bersolat Dhuha? Beliau menjawab “Tidak”, Aku bertanya lagi “Adakah Umar mengerjakannya?” Beliau menjawab “Tidak”. Aku bertanya lagi ” Abu Bakar?” Jawabnya: “Tidak” Aku bertanya lagi: “RasuluLLah sallaLLahu ‘alaihi wasallam?” Jawabnya “Aku tidak pasti”.

Menurut al Hafiz Ibnu Hajar al Asqolani:

“Sebab tawaqqufnya Ibnu Umar pada masalah itu kerana beliau pernah mendengar daripada orang lain bahawa RasuluLlah sallaLlahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakannya tetapi beliau tidak begitu mempercayai perkara itu daripada seorang yang menyebut kepadanya.”.

Maka, beliau menganggap solat Dhuha adalah di antara bid’ah yang baik sepertimana yang diriwayatkan oleh Mujahid daripada beliau (Ibnu Umar).

Menurut Al A’raj:

“Aku pernah bertanya Ibnu Umar berkenaan Solat Sunah Dhuha? Beliau menjawab: “Ia adalah bid’ah dan sebaik-baik bid’ah”

. (Fath al Bari: 3/52)

Sepertimana yang telah dinyatakan daripada Ibnu Umar tadi, membuktikan bahawa perkara-perkara yang baharu diwujudkan dalam ibadah memang berlaku dan diakui oleh pada sahabat RadiyaLlahu ‘anhum sendiri.

4. Adakah contoh para salafussoleh yang menyambut maulidul Rasul ?

Prof Dr Ali Jum’ah iaitu Mufti Mesir menjawab begini :
Telah menjadi kebolehan (keharusan) dan tradisi di kalangan salafussoleh sejak abad ke 4 dan ke 5 merayakan peringatan maulid nabi sallaLlahu ‘alaihi wasallam yang agung. Mereka menghidupkan malam maulid dengan pelbagai ketaatan dan ibadah pendekatan kepada Allah seperti memberi makan fakir miskin, membaca al Quran, berzikir, melantunkan puisi-puisi dan puji-pujian tentang rasuluLlah. Hal ini ditegaskan oleh sebilangan ulama seperti : Al Hafizh Ibnu Jauzi, Al Hafizh Ibnu Katsir, Al Hafizh Ibnu Dihyah, al Hafizh Al Hebatusi, Al Hafizh Ibnu Hajar dan Penutup Huffazh (para penghafaz hadith dalam jumlah yang sangat banyak) Jalaluddin Al Suyuthi.

5. Ulamak lain yang membenarkan ?

Dalam kitab al Madkhal, Ibnu Hajj menjelaskan dengan panjang lebar tentang keutamaan yang berkaitan dengan perayaan ini dan dia mengemukakan huraian penuh manfaat yang membuat lapang hati orang yang beriman.

Imam Jalaluddin al Suyuthi dalam bukunya ‘Husnul Maqshid fi Amalil Maulid’ memberikan penjelasan tentang Maulid Nabi sallaLlahu ‘alaihi wasallam :

Menurutku, bahawa hukum dasar kegiatan maulid yang berupa berkumpulnya orang-orang yang banyak, membaca beberapa ayat-ayat al Quran, menyampaikan khabar-khabar yang diriwayatkan tentang awal perjalanan hidup Nabi sallaLlahu ‘alaihi wasallam dan tanda-tanda kebesaran yang terjadi pada waktu kelahiran Baginda, kemudian dihidangkan makanan untuk mereka dan emreka pun makan bersama, lalu mereka pun berangkat pulang, tanpa ada tambahan kegiatan lain. Adalah termasuk bid’ah hasanah dan diberikan pahala bagi orang yang melakukannya. Imam para hafizh Abu Fadhl Ibnu Hajar telah menjelaskan dasar hukumnya sunnah.

Imam Abu Syamah berkata :
Suatu hal yang baik ialah apa yang dibuat pada tiap-tiap tahun bersetuju dengan hari maulud Nabi Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wasallam memberi sedekah, membuat kebajikan, maka hal itu selain berbuat baik bagi fakir miskin, juga mengingatkan kita untuk mengasihi junjungan kita Nabi Muhammad sallaLlahu ‘alaihi wasallam membesarkan beliau, dan syukur kepada Tuhan atas kurniaanNya, yang telah mengirim seorang Rasul yang dirasulkan untuk kebahagiaan seluruh makhluk
(I’anatut Tholibin, juzu’ III, halaman 364) – Imam Abu Syamah adalah seorang ulamak besar Mazhab Syafie dan merupakan guru kepada Imam An Nawawi.

Ya Allah jadikanlah kami senantiasa menyintai Nabi Muhammad sallaLLahu ‘alaihi wasallam

Sumber rujukan :

1. Prof Dr Ali Jum’ah, Penjelasan Terhadap Masalah-masalah KhilafiahAl Bayan – Al Qawin li Tashbih Ba’dhi al Mafahim, .2008, Penerbitan Dar Hakamah, Selangor

2. K.H Sirajuddin Abbas, 40 Masalah Agama, Pustaka Aman Press, Kelantan, Malaysia

3. As Shiekh al Hafiz Abu al Fadl AbduLlah al Siddiq al Ghumari, Makna Sebenar Bid’ah Satu Penjelasan Rapi, Cetakan 2007, Middle East Global (M) Sdn. Bhd, Selangor.

4. Dr Abd Malik Abd Rahman As Sa’adi, Salah Faham Terhadap Bid’ah, al Bid’ah fi al mafhum al islami ad daqiq, Darul Nu’man, 2002, Kuala Lumpur

Sabtu, 13 November 2010

CARA MEMBUAT LEM


Bagi semua pembaca tentu sudah tahu bagaimana membuat lem dari tepung aci atau sagu, tapi itu hanya dapat bertahan semalam dan keesokkan harinya telah basi atau mencair. Di sini saya ingin membagi-bagi pengalaman cara membuat lem kertas yang bertahan sampai berbulan-bulan. Dan bagi yang ingin menjadikan solusi ini untuk menjadi penghasilan itu lebih bagus.

Bahan-bahan :

80 gram tepung sagu / aci

120 gram air dingin

4 gram tawas (aluin)

8 cc glyserine

4 cc phenol liquid

Alat-Alat :

- panci

- gelas pengukur

- timbangan

- sendok plastik atau email

- kompor

Cara Membuat :

1. Masukkan tepung aci/sagu kedalam panci email khusus

2. Tuangkan air dingin kedalam panci lain. Taburkan bubuk tawas. Aduklah hingga tawas itu larut dalam air. (Tawas agak lama larutnya dalam air, karena itu aduklah terus menerus)

3. Tuangkan larutan air tawas itu kedalam panci yang berisi tepung sagu/aci. Aduklah terus menerus dengan sendok sampai seluruhnya larut. Jangan sampai ada tepung yang tidak larut.

4. Letakkan panci tersebut diatas kompor. Aturlah agar kompor apinya jangan terlalu besar . Cukup sedang-sedang saja. Sementara itu panci itu diaduk terus dengan sendok.

5. Setelah bahan lem kelihatan agak mengental, angkatlah panci itu dari kompor. Aduklah dengan cepat lagi isi panci tersebut agar lem yang dibuat itu kekentalannya rata dan halus. Bila tidak cepat mengaduknya, hasilnya tidak akan sempurna.

6. Dinginkan lem itu kira-kira 10 – 15 menit. Setelah menjadi dingin, tuangkanlah glyserine kedalamnya. Aduklah sekali lagi agar glyserine menyatu dan menjadikan lem menjadi lunak.

7. Teteskan Phenol Liquid. Aduk-aduk terus sampai lumat. (menyatu)

8. Lem / perekat tersebut sudah siap/jadi. Masukkanlah ke dalam pot-pot plastik. Tutup rapat-rapat dan simpan. Lem ini tahan berbulan-bulan dan tidak akan membusuk.

Silakan mempraktekkannya.

Senin, 01 November 2010

jawaban soal uts fpi

1. jeleskan pengertian filsafat pendidikan islam ?

filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani, Philosophia: philos berarti cinta, suka (loving), dan sophia yang berarti pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi, Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran atau lazimnya disebut Pholosopher yang dalam bahasa Arab disebut failasuf.
Henderson mengatakan:
“Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.”
Setelah mengikuti uraian diatas kiranya dapat diketahui bahwa Filsafat Pendidikan Islam itu merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al Qur’an dan al Hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof Muslim, sebagai sumber sekunder. (Ahmad Hanafi, M.A., Pengantar Filsafat Islam, Cet. IV, Bulan Bintang, Jakarta, 1990. )

2. jelaskan pendekatan dalam kajian filsafat pendidikan islam, bagaimana contohnya ?
pendekatan atau yang dipakai Filsafat Pendidikan Islam dalam memecahkan persoalan-persoalan pendidikan adalah:
a. Metode spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap cabang filsafat.Kontemplatif atau tafakur adalah berfikir secara mendalam dalam situasi yang tenang dan sunyi untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang dipikirkan.
b. Pendekatan normative.Norma artinya nilai,juga berarti aturan atau hukum-hukum.Norma menunjukkan keteraturan suatu system.Nilai juga menunjukkan baik buruk,berguna tidak bergunanya sesuatu.Norma juga akan menunjukkan arah gerak sesuatu aktivitas.
c. Pendekatan ilmiah terhadap masalah actual,yang pada hakikatnya merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari pola berfikir rasional,empiris dan eksprimental yang telah berkembang pada masa jayanya filsafat islam
d. Pendekatan yang bersifat komprehensip dan terpadu,antara sumber-sumber naqli,akli,dan imani.

5. bagaiman prosedur memperoleh ilmu pendidikan islam
Banyak pendekatan yang banyak dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan . Ilmu pengtahuan. Macan-macam pendekatan itu adalah
1. Empirisme
Cara pencarian ilmu pengetahuan melalui panca indra, karna indra tersebut yang menjadi instrument untuk menghubungkan ke Alam.
2. Rasionalisme
Suatu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan mengandalkn pikiran.
3. Aliran yang menggabungkan antara pendekatan Empirisme dan Rasionalisme. Aliran ini berkeyakinan bahwa cara untuk memperoleh ilmu oengetahuan itu melalui pengertian dan pengindraan.
4. Intuisi
Pendekatan ini membagi alam atas dua kategori yaitu
a. Alam pertama, yang dapat di obserfasi dan di eksperimentasioleh ilmu pengetahuan modern.
b. Alam intuisi, yang berkaitan dengan jiwa yang tidak mungkin di tundukkan dengan pengalaman atau analogi.
5. Wahyu Cara ini bersifat metafisik yang bercirikan transcendental, supra indrawi serta supra rasio.
6. Ilham, sejenis dengan wahyu. Hanya saja wahyu khusus untuk para Nabi dan Rasul, sedangkan ilham untuk orang muslim pada umumnya .

Senin, 27 September 2010

MAKALAH PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN TUJUAN BIMBINGAN KONSELING

MAKALAH

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP

DAN TUJUAN BIMBINGAN KONSELING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas:

Mata Kuliah : Bimbingan Penyuluhan

Dosen Pengampu : Sri Muniroh, M.Pd

\\Comp1\data (d)\logo\Copy of STAIN2.tif

Disusun oleh:

IKA LISTYANA 232 108 322

M. FARID ABDILAH 232 108 323

KHASANUDIN 232 108 324

Kelas : H

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN

2010 / 2011

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari, seiring dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya, dan dalam hubungan saling pengaruh antara orang yang satu dengan yang lainnya, peristiwa bimbingan setiap kali dapat terjadi, misalnya orang tua membimbing anaknya.istilah bimbingan sering kali dikaitkan dengan konseling. Istilah Bimbingan dan Konseling sering kita dengar dilingkungan Pendidikan. Karena Bimbingan dan Konseling itu bisa dikatakan menjadi bagian dari suatu proses dalam Pendidikan. Maka dalam makalah ini kami akan sedikit membahas tentang apa itu Bimbingan dan Konseling, serta ruang lingkup dan tujuannya.

PEMBAHASAN

I. PENGERTIAN

A. Pengertian Bimbingan

1. Parson, dalam jones,1951

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mempersiapkan individu guna memasuki suatu jabatan dan menyiapkan individu agar mencapai kemajuan dalam jabatan.

2. Dunsmoor dan miller, dalam Mc Daniel,1951

Bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan ,jabatan,dan pribadi yang mereka miliki,atau dapat mereka kembangkan dan sebagai satu bentuk bantuan yang sistematik melalui mahasiswa dibantu untuk dapat meperoleh penyesuaian yang baik terhapap sekolah dan kehidupan.

3. Chiskolm,dalam Mc Daniel,1959

Bimbingan membantu setiap individu untuk memahami diri sendiri.

4. Leverer, dalam Mc Daniel,1959

Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan kehidupannya sendiri pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang berguna yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat.

5. Smith,dalam McDaniel 1959

Bimbingan adalah proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan ketrampilan-kerampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik.

6. Crow dan Crow

Bimbingan adalah bantuan yang diperlukan seseorang, laki-laki atau perempuan yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri,mengembangkan pandangan hidupnya sendiri membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.

7. Tiederman , dalam Bernard dan Fullmer,19169

Bimbingan membantu seseorang agar menjadi berguna,tidak sekedar mengikuti kegiatan yang berguna.

8. Mortensen dan Schmuller 1976

Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan–kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan bagaimana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan–kemampuan dan kesanggupannya sepenuh-penuhnya sesuai dengan ide demokrasi.

9. Bernard dan fullmer,1969

Bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu.

10. Mathewson, dalam Bernard dan fulmer,1969

Bimbingan sebagai pendidikan dan perkembanagan yang menekankan proses belajar yang sistematik.

11. Jones, stffire dan setiwart,1970

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian–penyesuaian yang bijaksana.Bantuan itu berdasarkan atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain.Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan (diwarisi),tetapi harus dikembangkan.

Berdasarkan pengertian–pengertian diatas dapat disimpulkan yang dimaksud dengan bimbingan(guidance) adalah proses pemberian bantuan yang dilakaukan oleh orang yag ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu,baik anak-anak,remaja,maupun dewasa,agar orang yag dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiridengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

B. Pengertian Konseling

Istilah Konseling digunakan untuk menggantikan istilah penyuluhan yang selama ini menyertai kata bimbingan, yaitu kesatuan istilah bimbingan dan penyuluhan .Penyuluhan sama artinya dengan konseling.

Secara etimologis istilah konseling berasal daari bahasa latin ‘consilium’yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami sedangkan dalam bahasa Anglo-saxon, istilah konseling berasal dari sellan yang berarti menyerahkan atau menyampaikan

Konseling memilikiciri-ciri pokok yaitu:

1) Konseling melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung,mengemukakan dan memperhatikan dengan seksama isi pembicaraan ,gerakan-gerakan,isyarat-isyarat,pandangan mata, dan gerakan-gerakan lain dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman kedua belah pihak yang terlibat dalam interaksi itu.

2) Model interaksi didalam Konseling itu terbatas pada dimensi verbal,yaitu Konselor dan klien saling berbicara. Klien berbicara tentang pikiran–pikirannya,tentang perasaan-perasaannya, tentang perilaku-perilakunyadan banyak lagi tentang dirinya.

Dipihak lain,konselor mendengarkan dan menanggapi hal-hal yang dikemukakan klien dengan maksud agar klien memberikan dan berbicara lagi lebih lanjut.keduanaya terlibat dalam memikirkan, berbicara dan mengemukakan gagasan-gagasan yang akhirnya bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

3) Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan terarah pada pencapaian tujuan.

4) tujuan dari hubungan Konseling ialah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien,perubahan kearah yang lebih baik,Teratasinya masalah yang diatasi Klien.

5) Konseling merupakan proses yang dinamis, dimana individu Klien dibantu untuk dapat mengembangkan dirinya,mengembangkan kemampuan-kemampuanya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi.

6) konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang diri Klien yaitu atas dasar penghargaan terhadap harkat dan martabat klien.

Dengan cirri-ciri pokok demikian itu dapat dirumuskan bahwa dengan singkat pengertian Konseling yaitu: Konseling adalah proses pemberian bantuan yang diberikan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli(konselor)kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah(klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.[1]

Apakah hubungan antara Bimbingan (Guidance) dan Penyuluhan (counseling) ?

Ada pihak-pihak yang berpendapat, bahwa kedua pengertian tersebut adalah identik atau sama saja:artinya bahwa tidak terdapat perbedaan yang fundamental antara guidance dan counseling.Disamping itu ada pula yang berpendapat bahwa keduanya merupakan pengertian yang baik dasar-dasarnya maupun cara kerjanya, setidak-tidaknya merupakan kegiatan yang sejajar.Menurut pandangan ini counseling lebih identik dengan psikoterapi yaitu usaha unuk menolong kesukaran dan ganguan psikis yang serius .Sedangkan Guidance menurut pandangan ini dianggap dengan pendidikan.

Pandangan yang lain lagi ialah bahwa guidance dan counseling merupakan kegiatan yang integral,keduanaya tidak dapat dipisahkan. Oleh karma itu perkataan guidance selalu dirangkai dengan counseling sebagai kata majemuk.Counseling merupakan salah satu teknik jenis teknikpelayanan bimbingan diantara pelayanan-pelayananlainnya, dan sering dikatakan sebagai inti dari keseluruhan pelayanan dalam bimbingan.

Pelayanan dengan counseling dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada individu dalam memecahkan masalahnya secara individual. James F.Adam menjelaskan bahwa “counseling adalah suatu pertalian timbale balik antara dua orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lai(counselee),supaya ia bisa lebih baik dalam memahami dirinya dalam hubungannya dalam masalah-masalah hidup yang dihadapainya pada waktu itu dan pada waktu yang akan dating”.

Dengan memperhaikan definisi seperti itu diatas jelaslah bahwa bahwa counseling merupakan salah satuteknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan,yaitu dengn memberikan bantuan secara individual(face to face relationship).Guidance dan counseling memilikihubungan yang sangat erat,perbedaannya terletak didalam tingkatannya.

Pandangan yang terakhir inilah yang aling banya dianutdan diikiti didalam kegiatan-kegiatan praktik dan demikian pulalah karangan ini mengikuti pandangan yang terakhir ini[2]

II. RUANG LINGKUP PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1) Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

a. Bidang kurukulum dan pengajaran meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan pengetahuan,ketrampilan ,sikap dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.

Pelayanan bimbingan dan konseling dapat memberikan sumbangan yang berarti terhadap pengajaran.Misalnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif apabilasiswa terbbas dari masalah-masalh yang menggangguproses belajarnya.Begitu pula sebaliknya.bidang kurikulum dan pengajaran merupakan lahan yang sangat efektif bagi terlaksanakannya didalam praktikmateri-materi layanan Bimbingan konseling. Pelaksanaan pengajaran yang sehat dan mantap baik didalam isi maupun suasananya,akan memberikan sumbangan besar bagipencegahan timbulnya masalah siswa dan juga merupkanwahana bagi pengetahuan masalah-masalah siswa dan jauga merupakan wahana bagi pengetahauan masalah –masalah siswa.pengajaran perbaikan dan pemberian materi pengayaan merupakan bentuklayanan bimbingan yang dilaksanakan kegiatan pengajara.

b. Bidang Administrasi atau Kepemimpinan,yaitu

Bidang yang meliputiberbagai fungsi berkenaandengan tanggung jawab dan pengambilan kebijakasanaan,serta bentuk-bentuk kegiatan pengolahan dan administrsiseola,seperti perencanaan,pembiayaan pengadaan dan pengembangan staf,prasarana dan sarana fisikdan pengawasan.

Terhadap administrasi dan suprvisi,Bimbingan dan konseling melaluiberbagai kebijaksanaanyang tepat dalam rangka penciptaan iklim sekolah yang benar-benar menunjang bagi pemenuhan kebutuhandan perkembangan siswa,begitu pula sebaliknya bidang pengelolaan dan Administrsi dapat memberikan sumbangan yang besarbagi pelayanan bimbingan dan konseling elaluibebagai kebijaksanan dan pengaturan yang menghasilkan kondisi yang memungkinkan berjalannya layanan itu secara optimal, sehingga segenap fungsi-fungsidan jenis layanan serta kegiatan Bimbingan Konseling dapat terlaksana dengan lancar dan mencapai sasaran.

c. Bidang Kesiswaan

Yiatu bidang yang meliputiberbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu padapelayanan kesiswaan secara individual agar masing-masing peserta didik itu dapat berkembangsesuai dengan bakat,potensi dan minat-minatnya,serta tahap-tahap perkembangannya.Bidang ini dikenal sebagai bidang pelayanan Bimbingan Konseling.

2) Pelayanan Bimbingan Konseling di Luar Sekolah

A. Bimbingan Konseling Keluarga

Palmo,Lowry,Weldon,danScioscia(1984)mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadisecara signifikan mempengaruhi struktur dan kondisi keluarga,yaitu meningkatny perceraian,kedua orang tua bekerja,pengangkatan anak,emansipasi pria-wanita dan kebebasan hubungan seksual.selain itu meningkatnya kesadaran tentang anak-anakcacat,keadan depresidan bunuh diri,kesulitab mencari pekerjaan dan ketidakmampuan ekonomi menambah unsure-unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga.Unsur-unsur yang tidak menguntungkan itu secara langsung ataupun tidak langsung membawa pengaruh kepada anggota keluarga. Permasalahanyang yang ditimbulkan oleh pengaruh yang tidak menguntungkan itumengundang berperannya bimbingan dan konseling didalam keluarga.Segenap fungsi,jenis layanan dan kegiatan bimbingandan konseling pada dasarnya dapat diterapkandengan memperhatikan kesesuannya dengan masing-masingkarakteristik anggota keluarga yang memerlukan pelayanan itu.

B. Bimbingan dan Konseling Dalam lingkungan yang lebih luas

Permasalahan yang dialamioleh warga masyarakattidak hanay terjadi dilingkungan sekolah dan keluarga sajamelainkan yang diluar keduanya.Warga masyarakat dilingkunganperusahaan industri,kantor-kantor(baik pemerintah maupun swasta)dan lembaga-lembaga kerja lainnya,organisasi kemasyarakatan lainnya bahkan dilembaga pemasyarakatan,rumah jompo,rumah yatim piatuatau pantai asuhan,rumahsakitdan lain sebagainya,seluruhnya tifak terhindar dari kemungkinan menghadapi masalah.oloh karma itu disana diperlukan jasa Bimbingan konseling.

Pelayanan bimbingan dan konseling yang menjangkau dearah kerja yang lebih luas itu perlu digerakkan oleh konseloryang bersifat multi dimensional(Chiles dan Giken,1983)yaitu yang mampu bekerja sama selain dengan guru,Administrator,dan orang tua,juga dengan berbagaikomponen dan lembaga masyarakat secara lebih luas.Konselor seperti itu bekerja dengan masalah-masalah personal,emosional,social,pendidikan dan pekerjaan yang kesemuanay itu untukmencegah timbulnya masalah,pengetahuan masalah,dan menunjang perkembangan individu anggota masyarakat.Konsep professional yang multidimensionalitu akan lebih berperan sebagai pelatih dan supervisior,disamping penyelenggaraanlayanan dan kegiatan “tradisional” Bimbingan dan Konseling ,bagi kaum muda dan anggota masyarakat lainnya(Goldman, 1976)

Dalam lingkungan yang lebih luas itu,Konselor akan berada di berbagai lingkungan,selain disekolah dan didalam keluarga,juga ditempat-tempat yang sekarang agaknya belum terjangkau pekerjaan profesionalbenar-benar memberikan ahli yang meberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang sedang mengfungsikan dirinya pada tahap perkembangan tertentu,membantu mereka mengambil manfaat yang sebesar-besrnya dari kondisi dan apa yang sudah mereka miliki. Membantu mereka menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak lanjutatas langkah-langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasimelakukan perubahan agar lebih efektif. Dalam melaksanakan peranannya yang lebih luas itu konselor berada dimana-mana,dilembaga formal dan non formal, didesa-desa dan dikota-kota,konselor bekerja sama dengan kelurga dan tokoh-tokoh masyarakat,kepala desa dan camatdengan para pemimpin formaldan non formal konselor dimasa depan bekerja disemua bidang kehidupan dan sumberdaya manusia mebantu individu masyarakat dari berbagai umur,mencegahtimbulnya masalahdan mengentaskan berbagai masalah yang dihadapi warga masyarakat dan menjadikan tahap perkembangan yang mereka jalanai menjadi lebih optimal.

koselor yang bekerja diluar sekolah dapat mengikatkan dir pada lembaga tertentu (misalnya perusahaan,kantor,dan lain-lain),dapat bekerjasama dengan sejawat dalam suatu tim pelayanan Bimbingan dan konseling dapat bekerja mandiri dan dapat pula menciptkan bentuk-bentuk baru penjualan jasa Bimbingan dan Konseling di masyarakt.dimanapun konselor bekerja dan apaun tugas-tugas khusus yang diselenggarakan konselor, namun fungsi,prinsip,asas, jenis layanan dan kegiatan Bimbingan dan Konseling pada dasarnya tetap sama.modifikasi dan penyesuaian disesuaikan bedasarkan kekhususan yang ada pada sasaran layanan,lembaga dan tempat bekerja,tujuan dan kondisiyang menyertai diperlukannya pelayanan Bimbingan dan Konseling itu[3]

III. TUJUAN BIMBINGAN

Ada lima hal yang akan dicapai dengan usaha bimbingan di sekolah,yaitu:

1. Untuk mengenal diri sendiri dan lingkungan

Dengan adanya usaha bimbingan,diharapkan siswa dapat mengenal dirinya sendiri dan lingkungan dimana dia berada. Dalam arti, mengenal

kekuatan serta kelemahanyang ada pada dirinya. Selanjutnya pengenalan diri sendiri diteruskan dengan pengenalan lingkungan .Lingkungan dalam arti yang sangat umum, yaitu lingkungan keluarga , sekolah, pekerjaan, lingkungan masyarakat, dan sebagainya. Dengan mengenal diri sendiri dan lingkungan itu, diharapkan mereka (siswa) dapat melihat hubungan dan kemungkinan yang tersedia serta dapat memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan diri mereka sendiri.

2. Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis

Diharapkan siswa tidak saja mengenal kekuatan yang mereka miliki dan mengenalkekuatan yang mereka miliki dan mengeal lingkungan yang serba memberi kemungkinan-kemungkinan yang baik saja,tetapi mereka juga harus mengenal kekurangan-kekurangan serta keterbatasan yang ada pada diri mereka.Dengan mengenal kekurangan yang ada pada diri mereka, akhirnya diharapkan agar mereka mampu menerima apa yang ada atau apa adanaya yang terdapat pada diri mereka. Kemampuan untuk menerima apa yang ada pada diri mereka ini termasuk salah satu dari tujuan kegiatan bimbingan disekolah.

3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal

Dengan terpenuhinya tujuan yang pertama dan yang kedua,hendaknya siswa mampu memutuskan sendiri suatu tindakan yang akan mereka lakukan sesuai keadaan yang ada pada diri mereka dan lingkungan dimana mereka bereda.Misalnya pemilihan terhadap jurusan /sekolah yang akan mereka masuki,pemilihan pekerjaan yang akan mereka tempati, dan sebagainya. Kenyatan seseorang yang dapat menentukan sendiri sesuatu hal tanpa dipaksa oleh orang lain,akan memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya sendiri.

4. Untuk dapat mengerahkan diri sendiri

Sejalan dengan tujuan yang ketiga,kegiatan bimbingan juga bertujuan untuk mengerahkan siswa kepada sesuatusesuai dengan bakat,minatdan kemampuan yang ada pda mereka.Namaun lebih jauh lagi,bimbingan menginginkan agar pada akhirnya siswa mapu mengarahkan diri mereka sendiri yang didasarkan pada keputusan yang mereka ambil sesuai dengan apa yang ada pada diri mereka.

5. Perwujudan diri sendiri

Dengan pengenalan diri sendiri dan lingkungan,dengan pengambilankeputusan sendiri dan dengan pengarahan diri,akhirnya diharapakan siswa dapat mewujudkan(merealisasikan)dirinya sendiri.

Sebagian orang atau siswa dalam bertindak akan dipengaruhi oleh berbagai unsure(seperti paksaan ,imbalan,dansebagainya)sehingga kalau dianalisa secara mendalam ,tindakan yang mereke lakukan itu dapat menggamabarkan siapa mereka sebenarnya. Oleh sebabitu kegiatan bimbingan berusaha agar siwa dalam bertindak benar-benar menggambarkan diri mereka yang sebenarnya.

Dari lima hal tujuan usaha bimbingan disekolah diatas

Tujuan pelayanan bimbingan adalh supaya sesame manusia mengatur kehidupan sendiri,,menjamain perkembangan dirinya sendiri,seoptima mungkin,memikul tanggung jawabsepenuhnya atas arahhidupnya sendiri,mengunakan kebebasan sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yangmewujudkan semua potensi yang baik padanya.dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan.tujuan demikian yang amat luas dalam ruang lingkupnya karna tidak terbatas pada bidang kehidupan tertentu, seluruh medan hidup seseorang terjamgkau disini dan semua medan kehidupan tercakup dalam bimbingan. Perkembangan kpribadian yang seoptimal mungkin itulah yang menjadi tujuan pelayananbimbingan. Dalam rangka mengembangkan dirinya sendiri orang harus mengenal dirinya sendiri, harus mengenal lingkungan hidupnya, harus membangun cita-cita yang hendak dicapai, harus menimbang beraneka dorongan motivasional yang terdapat dalam dirinya sendiri,harus mempertimbangkan alternative-alternatif yang terbuka baginya untuk mewujudkan cita-citanya,harus memperhitungkan kewajibannya terhadap sesame manusia, harus merencanakan langkah-langkah yang dapat diambilnya untuk mencapai suaru tujuan, harus mengadakan evaluasi atas dirinya sendiri dan arah kehidupannya sendiri. Misalnya, seorang prria dewasa muda menghadapi banyak tugas yang sekaligus menjadi tantangan baginya, bidang pekerjaan apa yang cocok baginya dan memungkinkan untuk berdikari secara ekonomis serta kelak menjamin kehidupan keluarganya?, Teman hidup dari jenis yang laindiharapkan mempunyai sifat-sifat yang bagaimana? Tempat tinggalyang memungkinkan untuk membina hubungan dengan seluruh anggota masyarakat, seperti didambakannya, sebaiknya ditetapkan dimana? sumbangan apa yang dapat diberikannya pada umat setempatdari aliran agama yang dianutnya?, bagaiman bentuk keseimbangan yang serasi antara menunaikan tugas dan menikmati waktu luang ?, bagaimanasikapnya terhadap Tuhan yang pernah akan minta pertanggungjawabannya atas tindakannyaa selama hidup? Dan sebagainya.ini berarti bahwa semua pria dewasa muda itu kadang-kadang harus memilih salah satu alternative bertindak diantara beberapa kemungkinan bertindak.

PENUTUP

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan bahan agar individu tersebut mampu mandiri dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Pelayanan Bimbingan Konseling diselenggarakan di berbagai ruang lingkup kerja, disekolah dan di luar sekolah. Di sekolah, pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bidang pelayana pokok di samping dua bidang pelayanan lainnya yaitu bidang pelayanan kurikulum dan pengajaran serta bidang administrasi dan pengelolaan. Di luar sekolah, pelayanan Bimbingan Konseling diselenggarakan di dalam keluarga dan lembaga-lembaga serta bidang-bidang lain dalam masyarakat luas. Dalam kaitan itu, konselor berada dimana-mana, bekerja sama dengan berbagai pihak dan menawarkan jasa Bimbingan Konseling secara luas dalam masyarakat. Untuk pelayanan yang berdimensi luas itu diperlukan konselor multidimensional.

Tujuan pelayanan Bimbingan Konseling pada intinya ialah supaya orang yang dilayani menjadi mampu mengatur kehidupannya sendiri, memiliki pandangannya sendiri dan tidak sekedar mengikuti pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri akibat dan konsekuensi dari tindakan-tindakannya.

DAFTAR PUSTAKA

Djumhur, I dan Muh, Surya. 1988. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: CV. Ilmu

Priyatno dan Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Winkel,WSK. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo



[1] Priyatno dan Ermananti, Dasar-Dasar bimbingan dan konseling, Jakarta :PT Rineka Cipta,1999,halaman 105

[2] 1.Djumhur,2Drs.Muh.Surya,Bimbingan dan Penyuluhan di sekolahan,Bandung: CV.Ilmu,1988,halaman29.

[3] Priyatno dan Ermananti, Dasar-DasarBimbingan Dan Konseling,Jakarta : PTRineke CIpta,1999 halaman