أهلا وسهلا

أهلا وسهلا مرحبا

Kamis, 23 Juni 2011

RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid I

No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
Wali Santri
1
Huruf Jer antara lain : على,حتى,إلى,مِنْ ………………………………………………………
1,2


2
Semua huruf termasuk huruf jer hukumnya adalah Mabni
3


3
Kata yang terletak setelah huruf jer hukumnya Majrur / dibaca jer
4,5


4
Di antara tanda I’rab Jer adalah Kasrah
4,5


5
Kata yang tidak ada Al/Alif lamnya dibaca Dengan Tanwin dan kata yang ads Al/Alif lamnya dibaca Tampa Tanwin
-


6
Setiap kata yang diakhiri Alif disebut Maqshur, hukum I’rabnya dibaca Tetap
6


7
Nama yang diakhiri Alif dibaca Tetap Tampa Al Dan Tampa Tanwin
6


8
Jamak Mudzakkar salim tanda Nasab dan jernya dengan Ya’nun ( Ina ) Rofa’nya dengan Wawu Nun (Una)
7,8,9,10,11


9
Kata yang serupa dengan jamak Mudzakkar salim disebut Mulhaq Jamak Mudzakkar, cirinya adalah Tidak Berakal
-


10
Gabungan dua isim atau lebih disebut Idlofah, kata pertama disebut Mudlof dan kata ke dua disebut Mudlof Ilaih.
Mudlof Syaratnya Tampa Al,Tanpa Tanwin Dan Tampa Nun
Mudl;of Ilaih hukumnya dibaca Jer
12,13


11
I’rab adslah Perubahan Akhir Kata Karena Pengaruh Kata Lain.
I’rab ada Empat :
- Rofa’ tanda aslinya dlommah
- nasab tanda aslinya fathah
- jer tanda aslinya kasrah
- jazm tanda aslinya sukun
4,5


12
Dlomir adalah kata Ganti.
Dlomir terbagi menjadi Dua :
1.Munfashil ( Berdiri sendiri ) 2. Muttashil ( Selalu menempel )
Dlomir hukumnya adalah Mabni
14


13
Dlomir هُنَّ,هُمْ,هُمَا,هُ dibaca هِنَّ ,هِمْ ,هِمَا , هِ apabila Sebelumnya ada Kasrah Atau Ya’ Sukun
15


14
Huruf jer ( لِ ) dibaca La/fathah apabila Bertemu Dengan Dlomir Muttashil Selain Ya’
16


15
Setiap kata yang gandeng dengan Ya’ dlomir dibaca Kasrah dan Ya’dlomir dibaca Sukun
17


16
Setiap kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan Ya’ dlomir maka ya’ dibaca Fathah
18


17
مِن dan عن bila gandeng dengan Ya’ Dlomir maka dibaca مِنِّي , عَنِّي , Nun tambahan disebut Nun Wiqayah
19


18
Kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan dlomir muttashil maka alif tersebut berubah menjadi Ya’ Sukun
-


19
Isim Isyarah Artinya Adalah Kata Tunjuk. Yang Ditunjuk Disebut Musyarah Ilaih. Isim Iayarah Hukumnya Mabni
20


20
Isim Maushul adalah kata Penghubung, Isim maushul hukumnya Mabni
21,22


21
Kata setelah isim maushul disebut Shilah ( Penyambung ), Shilah berbentuk Jumlah (Kalimat), Dlomir yang kembali pada maushul disebut Robith / ‘Aid
23,24











RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid II
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
Wali Santri
1
Rumus Utama :
Kalimat terbagi menjadi 3 :
1. Isim 2. Fi’il 3. Huruf
25


2
Isim adalah Kata benda atau yang dianggap benda
Fi’il adalah Kata Kerja atau yang dianggap pekerjaan
Huruf adalah selain kata benda dan kata kerja
-


3
Ciri-ciri isim ada Lima (5):
1.Bisa menerima I’rab jer, Karena Setelah huruf jer, karena menjadi Mudlof Ilaih atau karena mengikuti kata yang beri’rab jer
2.Adanya Tanwin
3.Setelah kata panggil ( huruf Nida’ )
4.Adanya Al
5.Musnad Ilaih contoh fa’il dan Mubtada’
26


4
I’rab jer khusus masuk pada kalimat Isim dan I’rab Jazm khusus masuk pada kalimat Fi’il
27


5
Huruf Nida’ ( حرف النداء )artinya kata panggil, yang dipanggil disebut Munada( منادى )
28,29


6
Munada terbagi menjadi Tiga :
1.Munada’ Mufrod ma’rifah yaitu kata setelah huruf nida’ terdiri dari satu kata, hukumnya Mabni Rofa’ (Dlommah Tampa tanwin )
2.Munada Mudlof yatiu kata yang terletak setelah huruf Nida’ terdiri dari Idlofah, hukumnya Nasab
3.Munada Sybh Mudlof yaitu kata yang terletak setelah huruf nida’ terdiri dari isim fa’il / isim maf’ul yang mempengaruhi kata setelahnya baik rofa’,nasab atau jer dengan menggunakan uruf jer
28,29


7
Kata أللهم asalnya adalah يآ ألله ُ
30


8
Kata yang terletak setelah huruf Nida’ يآأيها , يآ أيَّتُها hukumnya dibaca rofa’ dan harus ada Al
31


9
Rumus A1
Bila isim bedakan antara :
Ma’rifat / nakirahnya
Mudzakkar/Mu’annatsnya
Mabni / Mu’rabnya
Mufrod, Mutsanna dan jamaknya
-


10
Nakiroh artinya kata yang menunjukkan umum, cirinya adalah Tanwin
32


11
Ma’rifat adalah kata yang menunjukkan khusus,di antara cirri-cirinya adanya Al
34


12
Isim-isim ma’rifat ada 6 :
1.Isim yang ada Alnya
2.Isim ‘alam atau nama
3.Isim dlomir
4.Isim Isyarah
5.isim Maushul
6.Idlofah yang mudlof ilaihnya berupa isim ma’rifat
33


13
Mudzakkar artinya kata yang menunjukkan Laki-laki.
Mu’annats artinya kata yang menunjukkan perempuan, cirri-cirinya adalah Ta’ atau Alif
35


14
Kata-kata yang dianggap mu’anntas tampa tanda Ta’ karena tiga alasan :
1.Anggota badan yang sepasang
2.Dinash oleh alqur’an
3.Khusus bagi perempuan
35


15
Mufrad adalah kata yang menunjukkan makna satu
-


16
Tatsniyah/mutsanna artinya Kata Yang Menunjukkan Makna Dua.
Cirri-ciri tatsniyah atau Mutsanna adalah ada tambahan :
- Alif Nun( ََانِ ) pada waktu ropfa’
- Ya’ Nun ( ين) pada waktu nasab dan jer
36,37,10,11


17
Jamak adalah kata yang bermakna banyak ( Lebih dari dua )
Jamak ada tiga :
1.Jamak Mudzakkar salim ( Bentuk banyak dari golongan laki-laki)
2.Jamak Mu’annats salim(Bentuk banyak dari golongan perempuan)
3.jamak Taksir ( bentuk banyak yang tidak beraturan )
-


18
Jamak Mudzakkar salim tanda rofa’nya dengan Wawu nun ( ُونَ ), tanda nasab dan Jernya dengan Ya’ Nun ( ِيْنَ )

7,8,9,10,11


19
Jamak Mu’annats salim Tanda rofa’nya dengan Atun ( َاتٌ ), tanda nasab dan jernya dengan Atin (َاتٍ )
38


20
Rumus A2
Bedakan isim antara :
1.Isim Fa’il
2.Isim maf’ul
3.Masdar
Atau tidak isim fa’il,tidak isim maf’ul dan tidak masdar yang tertulis dalam rumus maka yang menentukan adalah Kamus
-


21
Isim fa’il penambahan maknanya ditambah makna Orang Yang Atau Barang Yang.
Wazan Isim fa’il dari maldi tiga huruf ada Dua, yaitu فَاعِلٌ , فَعِيْلٌ
39,40


22
Wazan isim Maf’ul dari madly tiga huruf ada satu, yaitu مَفْعُوْلٌ
Wazan isim fail dari madly yang lebih dari tiga huruf sama dengan Wazan Mudlore’nya, hanya saja diawali dengan huruf Mim yang berharkat Dlommah dan ‘ain filnya pada isim fa’il Kasroh dan pada isim maf’ul Fathah
39,40
41,42,43


23
Masdar adalah Kata kerja yang dibendakan
Masdar ada Dua ;
1. Masdar Mimi
2. Masdar Ghairu Mimi
Masdar Mimi adalah Masdar Yang Diawali Dengan Huruf Mim
Masdar Ghairu mimi adalah Masdar Yang Tidak Diawali Dengan Huruf Mim
Biasanya Masdar mendapat tambahan makna : Pe…….an/ Ke……an
-















RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid IV
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
Wali Santri
1
Rumus B1 ( Fi’il )
Kalimat Fi’il ada Empat ( 4 ), yaitu ;
1-Fi’il Madli adalah Kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa lampau/yang telah lewat
2-Fi’il Mudlore’ adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa sekarang atau yang akan datang
3-Fi’il Amr adalah kata perintah
4-Fi’il Nahi adalah kata larangan
Semua kalimat fi’il hukumnya mabni, kecuali mudlore’ yang tidak bertemua dengan Nun taukid atau Nun jamak mu’annats.
96,97


2
Rumus B2
Bedakan fi’il antara :
a. Mujarrad (asli tampa tambahan ) dan Mazidnya ( ada
Tambahan )
b. Mabni(tetap) dan Mu’rabnya(Berubah-ubah)
c. Maklum (Aktif) dan Majhulnya(Pasif)

-


3
Ciri-ciri fi’il Madli adalah :
1.Setelah لَقَدْ
2.Bisa diakhiri Dlomir Rofa’ Mutaharrik,yaitu : نَ , تَ , تُمَا , تُمْ , تِ , تُنَّ ,تُ , نَا
3.Bisa diakhiri ta’ ta’nits (tanda mu’annats ) تْ



4
Harkat 'ain fi'il madly Tsulatsi mujarrad bisa dibaca : Tiga
Fathah فعَل contoh كتَب
Kasrah فعِل contoh علِم
Dlommah فعُل contoh كرُم
Fi'il madly tsulatsi mujarrad maklum awal dan akhirnya berharkat Fathah
Bila bertemu dengan Wawu jamak maka dibaca Dlommah
Bila bertemu dengan dlomir rofa' mutaharrik mamka dibaca Sukun
98,99


5
Bila ada Wawu atau ya' hidup sebelumnya fathah maka harus diganti Alif
100


6
Bila ada dua huruf sama dalam satu kalimat maka harus di Idghamkan
101


7
Madli majhul / Pasif cirinya adalah Awal Dlommah sebelum akhir Kasrah
102-103


8
Fa'il adalah Pelaku
Fa'il terdiri dari kalimat Isim atau kata yang didahului أَنْ \ أَنَّ
Fa'il hukumnya Rofa'
Fa'il terletak setelah Fi'il
Fa'il ada : Dua ; 1. Fa'il Dhahir 2. Fa'il Dlomir
Fa'il Dhahir adalah fa'il atau pelaku yang tertulis jelas atau nyata
Fa'il Dlomir adalah fa'il atau pelaku yang tersimpan atau tertulis dengan tanda
Hukum asal fa'il adalah gandeng fi'il atau setelah fi'il ada fa'il
104,105,
106,107


9
Kalimat fi'il yang mempunyai fa'il Mu'annats haqiqi madlinya harus diberi tambahan ta' ta'nis, sedangkan yang Mu'annats majazi fi'ilnya boleh diberi ta' atau tidak
108


10
Fa'il Dhohir baik mufrad,tatsniyah atau jamak fi'ilnya tetap mufrad
109


11
Fa'il dlomir mu'anats baik hakiki atau majazi fi'ilnya harus diberi ta'
110


12
Ya' dlomir yang gandeng dengan kalimat Fi'il maka harus dipisah dengan Nun Wiqoyah
111


13
Huruf fi'il madly yang diidghamkan bila bertemu dengan dlomir rofa' mutaharrik maka dikembalikan pada asalnya dan huruf terakhir dibaca Sukun
112


14
Madli tiga huruf yang 'ain fi'ilnya berupa alif bila bertemu dlomir rofa' mutaharrik,maka alif dibuang lam fi'il disukun dan huruf pertama dikasrah,kecuali yang'ain pada mudlore'nya dlommah maka dibaca dlommah
-


15
Madli majhul yang sebelum ain fi'ilnya ada huruf hidup,maka huruf tersebut dibaca dlommah
113,114


16
Pelaku pada fi'il mabni majhul disebut Na'ibul Fa'il, hukumnya Rofa'
115


17
Pelengkap yang dibaca nasab ada ; Enam(6)
Maf'ul Bih - Maf'ul Liajlih
Maf'ul Fih/Dlorof - Hal
Maf'ul Muthlak - Tamyiz



18









- 1 -
KISI-KISI KOMPETENSI UJI PRAKTEK
AMTSILATI TERPADU
CLASS IX ( Tiga )
MTS. AT TAQWA BONDOWOSO
Ta. 2010

Standar Kompetensi Lulusan
Kompetensi Yang Diujikan
Membaca, menelaah dan memberi makna kitab kuning/tek arab dengan I'rab yang benar sesuai rumus dan qo'idah

Menyebutkan devinisi I'rab
Menyebutkan macam-macam I'rab
Menjelaskan macam harkat / I'rab pada akhir kalimat sesuai dengan kedudukannya
Menyebutkan tanda-tanda I'rab
Menjelaskan macam-macam kalimat
Menyebutkan ciri- ciri kalimat isim
Menyebutkan jenis-jenis kalimat isim
Menyebutkan klasifikasi jenis kalimat isim antara musytaq dan jamid
Mengenal macam-macam komposisi jumlah ( kaklimat )






Memahami devinisi, syarat dan I'rab kalimat yang menjadi mubtada'







Memahami devinisi,syarat dan I'rab kalimat yang menjadi fa'il












Memahami cara mencari dan menentukan makna






Menjelaskan macam-macam jumlah
Menjelaskan komposisi jenis jumlah ( kalimat sempurna )
Menjelaskan jenis kalimat sempurna


Menyebutkan syarat-syarat kalimat yang bisa menjadi mubtda'
Menyebutkan isim-isim ma'rifat
Menjelaskan hokum I'rab mubtada'
Menjelaskan fungsi khobar dan hokum I'rabnya




Menentukan kata yang pantas menjadi fa'il
Menjelaskan macam-macam fa'il
Menyebutkan bentuk asal perangkaian pada jumlah fi'liyah
Menjelaskan jenis rangkaian kalimat sempurna pada jumlah fi'liyah
Menjelaskan hokum I'rab kata yang menjadi fa'il




Menentukan huruf-huruf pokok dalam kalimat
Menentukan bentuk wazan kalimat
Menentukan tambahan pemberian makna sesuai dengan bentuk wazan


Pembimbing


































































































KISI – KISI & SILABUS
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
JILID I
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf Guru
1
Huruf Jer antara lain : على,حتى,إلى,مِنْ ………………………………………
1,2

2
Semua huruf termasuk huruf jer hukumnya adalah Mabni
3

3
Kata yang terletak setelah huruf jer hukumnya Majrur / dibaca jer
4,5

4
Di antara tanda I’rab Jer adalah Kasrah
4,5

5
Kata yang tidak ada Al/Alif lamnya dibaca Dengan Tanwin dan kata yang ads Al/Alif lamnya dibaca Tampa Tanwin
-

6
Setiap kata yang diakhiri Alif disebut Maqshur, hukum I’rabnya dibaca Tetap
6

7
Nama yang diakhiri Alif dibaca Tetap Tampa Al Dan Tampa Tanwin
6

8
Jamak Mudzakkar salim tanda Nasab dan jernya dengan Ya’nun ( Ina ) Rofa’nya dengan Wawu Nun (Una)
7,8,9,10,11

9
Kata yang serupa dengan jamak Mudzakkar salim disebut Mulhaq Jamak Mudzakkar, cirinya adalah Tidak Berakal
-

10
Gabungan dua isim atau lebih disebut Idlofah, kata pertama disebut Mudlof dan kata ke dua disebut Mudlof Ilaih.
Mudlof Syaratnya Tampa Al,Tanpa Tanwin Dan Tampa Nun
Mudl;of Ilaih hukumnya dibaca Jer
12,13

11
I’rab adslah Perubahan Akhir Kata Karena Pengaruh Kata Lain.
I’rab ada Empat :
- Rofa’ tanda aslinya dlommah
- nasab tanda aslinya fathah
- jer tanda aslinya kasrah
- jazm tanda aslinya sukun
4,5

12
Dlomir adalah kata Ganti.
Dlomir terbagi menjadi Dua :
2.Munfashil ( Berdiri sendiri ) 2. Muttashil ( Selalu menempel )
Dlomir hukumnya adalah Mabni
14

13
Dlomir هُنَّ,هُمْ,هُمَا,هُ dibaca هِنَّ ,هِمْ ,هِمَا , هِ apabila Sebelumnya ada Kasrah Atau Ya’ Sukun
15

14
Huruf jer ( لِ ) dibaca La/fathah apabila Bertemu Dengan Dlomir Muttashil Selain Ya’
16

15
Setiap kata yang gandeng dengan Ya’ dlomir dibaca Kasrah dan Ya’dlomir dibaca Sukun
17

16
Setiap kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan Ya’ dlomir maka ya’ dibaca Fathah
18

17
مِن dan عن bila gandeng dengan Ya’ Dlomir maka dibaca مِنِّي , عَنِّي , Nun tambahan disebut Nun Wiqayah
19

18
Kata yang diakhiri alif bila bertemu dengan dlomir muttashil maka alif tersebut berubah menjadi Ya’ Sukun
-

19
Isim Isyarah Artinya Adalah Kata Tunjuk. Yang Ditunjuk Disebut Musyarah Ilaih. Isim Iayarah Hukumnya Mabni
20

20
Isim Maushul adalah kata Penghubung, Isim maushul hukumnya Mabni
21,22

21
Kata setelah isim maushul disebut Shilah ( Penyambung ), Shilah berbentuk Jumlah (Kalimat), Dlomir yang kembali pada maushul disebut Robith / ‘Aid
23,24


KISI – KISI & SILABUS
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid II
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf Guru
1
Rumus Utama :
Kalimat terbagi menjadi 3 :
1. Isim 2. Fi’il 3. Huruf
25

2
Isim adalah Kata benda atau yang dianggap benda
Fi’il adalah Kata Kerja atau yang dianggap pekerjaan
Huruf adalah selain kata benda dan kata kerja
-

3
Ciri-ciri isim ada Lima (5):
1.Bisa menerima I’rab jer, Karena Setelah huruf jer, karena menjadi Mudlof Ilaih atau karena mengikuti kata yang beri’rab jer
2.Adanya Tanwin
3.Setelah kata panggil ( huruf Nida’ )
4.Adanya Al
5.Musnad Ilaih contoh fa’il dan Mubtada’
26

4
I’rab jer khusus masuk pada kalimat Isim dan I’rab Jazm khusus masuk pada kalimat Fi’il
27

5
Huruf Nida’ ( حرف النداء )artinya kata panggil, yang dipanggil disebut Munada( منادى )
28,29

6
Munada terbagi menjadi Tiga :
1.Munada’ Mufrod ma’rifah yaitu Kata setelah huruf nida’ terdiri dari satu kata, hukumnya Mabni Rofa’ (Dlommah Tampa tanwin )
2.Munada Mudlof yatiu Kata yang terletak setelah huruf Nida’ terdiri dari Idlofah, hukumnya Nasab
3.Munada Sybh Mudlof yaitu Kata yang terletak setelah huruf nida’ terdiri dari isim fa’il / isim maf’ul yang mempengaruhi kata setelahnya baik rofa’,nasab atau jer dengan menggunakan uruf jer
28,29

7
Kata أللهم asalnya adalah يآ ألله ُ
30

8
Kata yang terletak setelah huruf Nida’ يآأيها , يآ أيَّتُها hukumnya dibaca rofa’ dan harus ada Al
31

9
Rumus A1
Bila isim bedakan antara :
Ma’rifat / nakirahnya
Mudzakkar/Mu’annatsnya
Mabni / Mu’rabnya
Mufrod, Mutsanna dan jamaknya
-

10
Nakiroh artinya kata yang menunjukkan umum, cirinya adalah Tanwin
32

11
Ma’rifat adalah Kata yang menunjukkan khusus,di antara cirri-cirinya adanya Al
34

12
Isim-isim ma’rifat ada 6 :
1.Isim yang ada Alnya
2.Isim ‘alam atau nama
3.Isim dlomir
4.Isim Isyarah
5.isim Maushul
6.Idlofah yang mudlof ilaihnya berupa isim ma’rifat
33

13
Mudzakkar artinya Kata yang menunjukkan Laki-laki.
Mu’annats artinya Kata yang menunjukkan perempuan, cirri-cirinya adalah Ta’ atau Alif
35

14
Kata-kata yang dianggap mu’anntas tampa tanda Ta’ karena tiga alasan :
1.Anggota badan yang sepasang
2.Dinash oleh alqur’an
3.Khusus bagi perempuan
35

15
Mufrad adalah Kata yang menunjukkan makna satu
-

16
Tatsniyah/mutsanna artinya Kata Yang Menunjukkan Makna Dua.
Cirri-ciri tatsniyah atau Mutsanna adalah ada tambahan :
- Alif Nun( ََانِ ) pada waktu ropfa’
- Ya’ Nun ( ين) pada waktu nasab dan jer
36,37,10,11

17
Jamak adalah Kata yang bermakna banyak ( Lebih dari dua )
Jamak ada tiga :
1.Jamak Mudzakkar salim ( Bentuk banyak dari golongan laki-laki)
2.Jamak Mu’annats salim(Bentuk banyak dari golongan perempuan)
3.jamak Taksir ( bentuk banyak yang tidak beraturan )
-

18
Jamak Mudzakkar salim tanda rofa’nya dengan Wawu nun ( ُونَ ), tanda nasab dan Jernya dengan Ya’ Nun ( ِيْنَ )
7,8,9,10,11

19
Jamak Mu’annats salim Tanda rofa’nya dengan Atun ( َاتٌ ), tanda nasab dan jernya dengan Atin (َاتٍ )
38

20
Rumus A2
Bedakan isim antara :
1.Isim Fa’il
2.Isim maf’ul
3.Masdar
Atau tidak isim fa’il,tidak isim maf’ul dan tidak masdar yang tertulis dalam rumus maka yang menentukan adalah Kamus
-

21
Isim fa’il penambahan maknanya ditambah makna Orang Yang Atau Barang Yang.
Wazan Isim fa’il dari maldi tiga huruf ada Dua, yaitu فَاعِلٌ , فَعِيْلٌ
39,40

22
Wazan isim Maf’ul dari madly tiga huruf ada satu, yaitu مَفْعُوْلٌ
Wazan isim fail dari madly yang lebih dari tiga huruf sama dengan Wazan Mudlore’nya, hanya saja diawali dengan huruf Mim yang berharkat Dlommah dan ‘ain filnya pada isim fa’il Kasroh dan pada isim maf’ul Fathah
39,40
41,42,43

23
Masdar adalah Kata kerja yang dibendakan
Masdar ada Dua ;
1. Masdar Mimi
2. Masdar Ghairu Mimi
Masdar Mimi adalah Masdar Yang Diawali Dengan Huruf Mim
Masdar Ghairu mimi adalah Masdar Yang Tidak Diawali Dengan Huruf Mim
Biasanya Masdar mendapat tambahan makna : Pe…….an/ Ke……an
-







































































KISI – KISI & SILABUS
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid III
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
1
RUMUS A 3
Jadikan susunan kata menjadi :
Mubtada’ + Khobar + Pelengkap
Mubtada’ + Pelengkap + Khobar
Bila ada Titik, maka menjadi :
Titik + Mubtada’ + Khobar + Pelengkap
Titik + Mubtada’ + Pelengkap + Khobar
-

2
Untuk mengetahui awal kalimat maka harus mengetahui bayangan Titik atau Koma yang menyertai Mubtada, antara lain :
مَنْ ,لاَ ,أَ ,هَلْ ,وَ ,فَ ,ثُمَّ ,لَكِنْ, أَمَّا .
أَلاَ, إِنَّماَ ,لَكِنَّ , فَأَماَّ
Itu semuanya titik atau Koma # Bagi yang ganda sebutlah titik koma
-

3
Bila isim ma’rifat ada di awal kalimat maka menjadi MUBTADA’.
Mubtada’ hukumnya ROFA’ ( DIberi tambahan makna ; ADANYA / BAHWASANYA )
45
46

4
Setelah Mubtada’ pasti ada KHOBAR
KHOBAR hukumnya ROFA’ ( Diberi tambahan makna ITU / ADALAH )
46

5
KHOBAR
KHOBAR adalah bagian kalimat yang menyempurnakan faidah sehingga kalimat tersebut bisa difahami.
KHOBAR terbagi menjadi DUA ;
1.Khobar Mufrad
2.Khobar Jumlah
154,155

6
KHOBAR yang terdiri dari jer majrur atau dharof Madhruf, maka menyimpan makna TETAP dari kata كَآئِنٌ / إِسْتَقَرَّ
47

7
Bila Jer-majrur atau Dhorof – madhruf di awal kalimat, maka kedudukannya menjadi KHOBAR MUQODDAM (Khobar yang didahulukan ), apabila setelahnya ada isim yang pantas menjadi menjadi MUBTADA’ MUA’KHKHAR.
48

8
كَأنَّ,لَعَلَّ,لَكِنَّ,لَيْتَ,أَنَّ,إِنَّ, amalnya adalah Menasabkan mubtada’ menjadi isimnya dan merofa’kan khobar menjadi Khobarnya
49

9
Huruf لاَ yang amalnya sama dengan إِنَّ disebut لاَ لِنَفْيِ اْلجِنْسِ
ISIMNYA dibaca NASAB tampa Al dan tampa Tanwin
KHOBARNYA kebanyakan dibuang.
50,51

10
كان Amalnya adalah Merofa’kan mubtada’ menjadi isimnya dan menasabkan Khobar menjadi Khobarnya.
Saudara كان yang amalnya sama adalah :
بَرِحَ , زَالَ , ليَسَ , صَارَ , أَمْسَى , أَصْبَحَ , أَضْحَى , بَاتَ , ظَلَّ
52,53

11
ISIM GHAIRU MUNSHARIF adalah Isim yang tampa tanwin / tidak boleh dibaca tanwin, karena menyerupai dengan fi’il.
Tanda rofa’nya Dlommah, Nasab dan jernya dengan Fathah, dengan syarat tidak ada Al dan tidak dimudlofkan bila ada Al dan dimudlofkan maka hukumnya asal, rofa’ dlommah, nasab fathah,jer kasrah.
85

12
ISIM JAMID
JAMID adalah isim yang tidak dibentuk dari kata lain
Isim-isim Jamid antara lain :
1.Kata benda yang tidak mempunyai kata kerja
2.Masdar dari madly tiga huruf yang mujarrod, selain masdar mim
-

13
MUSYTAQ
MUSYTAQ adalah kata yang dibentuk dari kata lain.
ISIM MUSYTAQ antara lain :
1.Mubalaghah
2.Isim Zaman dan Isim Makan
3.Isim Alat
4.Isim Tashghir
5.Masdar Mim
6.Isim Tafdlil
7.Nasab
-

14
MUBALAGHAH adalah isim fa’il yang bermakna BANYAK / YANG MAHA
Wazan-wazan Mubalaghah terbagi menjadi 2 ;
1.Qiyasiy ( Bisa diukur dengan wazan )
2.Sima’iy ( Apa adanya dari orang arab )
71

15
ISIM ZAMAN adalah kata yang menunjukkanwaktu
ISIM MAKAN adalah kata yang menunjukkan tempat
Wazan ISIM MAKAN dan ISIM ZAMAN adalah مَفْعَلٌ / مَفْعِلٌ
-

16
ISIM ZAMAN / ISIM MAKAN Berwazan مَفْعِلٌ apabila :
a.Fa’ fi’ilnya berupa huruf ILLAT contoh : مولِدٌ
b.‘Ain fi’ilnya berupa Ya’ contoh : مَبِيْتٌ ( بَاتَ)
c.Semua hurufnya shohih,tetapi ‘ain fi’il pada mudlore’nya dibaca kasrah contoh :
مَجْلِسٌ
-

17
ISIM ALAT adalah isim yang menunjukkan alat dengan mengikuti wazan-wazan isim alat.
Wazan isim alat ada Tiga ; مِفْعَلٌ , مِفْعَالٌ , مِفْعَلَةٌ


18
TASHGHIR adalah kalimat yang bermakna MENGECILKAN
Wazan-wazan tashghir ada Tiga ;
فُعَيْلٌ Untuk Tiga huruf, contoh عُبَيْدٌ ( عَبْدٌ )
فُعَيْعِلٌ Untuk Empat huruf, contoh دُرَيْهِمٌ ( دِرْهَمٌ )
فُعَيْعِيْلٌ Untuk Lima huruf, contoh عُصَيْفِيْرٌ ( عُصْفُوْرٌ )
72
73

19
MASDAR MIM adalah Masdar yang diawali dengan huruf MIM, berwazan مَفْعَلٌ atau مَفْعِلٌ . berwazan مَفْعِلٌ apabila Fa fi’ilnya terdiri dari Wawu yang dibuang pada Mudlore’nya
-

20
TAFDLIL adalah Isim Musytaq yang menunjukkan makna LEBIH, PALING / TER…
TAFDLIL mengikuti wazan أَفْعَلُ yang Mu’annatsnya فُعْلَى contoh أَحْسَنُ Mu’annatsnya حُسْنَى
74

21
NASAB adalah bermakna Bangsa …… caranya adalah dengan menambah YA’ TASYDID di akhir kata.
77

22
ASMA’ SITTAH adalah Kumpulan Enam Isim yaitu ;
هَنُ , ذُوْ , فُ , حَمٌ , أَخٌ , أَبٌ .
ASMA’ SITTAH Rofa’nya dengan Wawu, Nasabnya dengan Alif dan Jernya dengan Ya’, dengan syarat Dimudlofkan pada selain Ya’ Dlomir
يا أبَِي Bisa di ganti يا أَبَتِ dan ياأُمِّيْ bisa diganti ياأُمَّتِ
78
79
80

23
ISIM MU’TAL adalah isim yang cacat yaitu isim yang diakhiri huruf ILLAT (Alif atau Ya’ )
FI’IL MU’TAL adalah fi’iI yang diskhiri huruf ILLAT (( واي ) )
82
83

24
ISIM MU’TAL yang diakhir Alif disebut MAQSHUR ( I’rabnya dibaca tetap/dikira-kirakan )
ISIM MU’TAL yang diakhiri Ya’ disebut MANQUSH ( Rofa’ dan Jernya dikira-kirakan, Nasabnya dengan Fathah
6
84

25
TAWABI’ artinya adalah ISIM YANG MENGEKOR atau ISIM YANG MENGIKUTI I’RAB SEBELUMNYA
TAWABI’ ada EMPAT, yaitu ;
a.NAAT / SHIFAT
b.TAUKID
c.ATHOF
d.BADAL
86

26
NAAT / SHIFAT adalah kata yang menerangkan kata sebelumnya dengan menerangkan sebagiandari sifat-sifatnya. Kata yang diikuti/dishifati disebut MAUSHUF / MAN’UT
86
87
88
89
90



Kesamaan NAAT dan MAN’UT antara lain ;
Ma’rifat / Nakirahnya
Mudzakkar / Mu’annatsnya
Mufrad / Mutsanna / Jamaknya
Rofa’ / Nasab / Jernya



NAAT / SHIFAT harus berupa ISIM MUSYTAQ YANG LIMA, yaitu ;
ISIM FA’IL
ISIM MAF’UL
SHIFAT MUSYABBAHAH
MUBALAGHAH
ISIMTAFDLIL.
Atau berupa JAMID yang menyerupai MUSYTAQ, yaitu;
ISIM ISYARAH
ISIM MAUSHUL YANG ADA AL
ISIM YANG DIBERI YA’ NISBAT
BILANGAN
KATA YANG BERMAKNA yang punya
MASDAR ( hukumnya wajib Mufrod Mudzakkar )


27
TAUKID adalah Penguat dengan menggunakan kalimat :
جمعآء,أجمعون,أجمعين أجمع ,كلُّ
91,92,93

28
ATHOF adalah Menghubungkan dua kata dengan menggunakan huruf ATHOF. Kata yang dihubungkan disebut MA’THUF ALAIH
HURUF ATHOF antara lain : حتى,لكن,لا,بل,إما,أم,ثم,ف,و
94

29
BADAL artinya PENGGANTI kata sebelumnya. Cirri-ciri badal adalah apabila kata yang diganti dibuang, maka badal bisa menggantikan kedudukannya dan tidak merusak pemahaman
95




Pembimbing

















KISI – KISI & SILABUS
Program
AMTSILATI
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid IV
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
1
Rumus B1 ( Fi’il )
Bedakan kalimat FI’IL antara ;
1.FI’IL MADLI adalah Kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa lampau/yang telah lewat
2.FI’IL MUDLORE’ adalah kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa sekarang atau yang akan datang
3.FI’IL AMR adalah Kata Perintah
4.FI’IL NAHI adalah Kata Larangan
SEMUA KALIMAT FI’IL HUKUMNYA MABNI, KECUALI MUDLORE’ YANG TIDAK BERTEMUA DENGAN NUN TAUKID ATAU NUN JAMAK MU’ANNATS.
96,97

2
Rumus B2
Bedakan fi’il antara :
a. MUJARRAD ( asli tampa tambahan ) / MAZID ( Ada Tambahan )
b. MABNI ( Tetap ) / MU’RAB ( Berubah-ubah )
c. MAKLUM ( Aktif ) / MAJHUL ( Pasif )
FI’IL MADLY MUJARRAD yang terdiri dari Tiga Huruf disebut TSULATSIY
FI’IL MADLY MUJARRAD yang terdiri dari Empat Huruf disebut RUBA’IY
Fi’il madly hukumnya Mabni
-

3
Ciri-ciri fi’il MADLI adalah :
1.Setelah لَقَدْ
2.Bisa diakhiri Dlomir Rofa’ Mutaharrik,yaitu :
نَ , تَ , تُمَا , تُمْ , تِ , تُنَّ ,تُ , نَا
3.Bisa diakhiri ta’ ta’nits ( tanda mu’annats ) تْ


4
Bayangan titik atau koma yang selalu menyertai fi’il madly anatara lain ;
لَقَدْ ( Sungguh pasti ) Pasti masuk pada fi’il madly
لمَاَّ,إِذْ,إِذَا,قَدْ , kebanyakan masuk pada fi’il madly
ماَ , أَ , هَل , ثُمَّ , فَ , وَ Bisa masuk pada fi’il madli


4
Harkat 'ain fi'il MADLY TSULATSI MUJARRAD bisa dibaca TIGA ;
Fathah فعَل contoh كتَب
Kasrah فعِل contoh علِم
Dlommah فعُل contoh كرُم
FI'IL MADLY TSULATSI MUJARRAD MAKLUM awal dan akhirnya berharkat Fathah
Bila bertemu dengan Wawu jamak maka dibaca Dlommah
Bila bertemu dengan dlomir rofa' mutaharrik mamka dibaca Sukun
98,99

5
Bila ada WAWU atau Ya' hidup sebelumnya FATHAH maka harus diganti ALIF
Contoh :
قَامَ Asalnya قَوَمَ
بَاعَ Asalnya بَيَعَ
خَافَ Asalnya خَوَفَ
100


Alif adalah Gantian dari Wawu atau Ya’ yang berharkat. Untuk menentukannya maka harus dilihat bentuk masdarnya, urutan ke tiga dalam tashrif.


6
Bila ada Dua Huruf Sama dalam satu kalimat maka harus di IDGHAMKAN
Contoh : مَدَّ asalnya مَدَدَ
101

7
MADLI MAJHUL / PASIF cirinya adalah Awal Dlommah sebelum akhir Kasrah
Contoh :
- ضَربَ majhulnya ضُرِبَ
- عَلِمَ majhulnya عُلِمَ
- كَرمَ majhulnya كُرِمَ
102-103

8
FI’IL MADLY yang huruf tengahnya berupa ALIF, bila dimajhulkan maka ALIF diganti YA’ lalu huruf pertama Dikasroh . contoh :
قال Bentuk majhulnya adalah قِيْلَ


8
FA'IL / PELAKU
FA'IL terdiri dari kalimat ISIM atau Kata Yang Didahului أَنْ \ أَنَّ
FA'IL hukumnya ROFA'
FA'IL terletak setelah Fi'il
FA'IL ada DUA ;
1. FA'IL DHAHIR, yaitu Fa'il Atau Pelaku Yang Tertulis Jelas Atau Nyata
2. FA'IL DLOMIR, yaitu Fa'il Atau Pelaku Yang Tersimpan Atau Tertulis Dengan Tanda
HUKUM ASAL FA'IL ADALAH GANDENG FI'IL ATAU SETELAH FI'IL ADA FA'IL
104
105
106
107

9
FI’IL + FA’IL MU’ANNATS
Kalimat Fi'il yang mempunyai FA'IL MU'ANNATS HAQIQI, fi’il madlinya harus diberi tambahan Ta' TA'NIS, sedangkan yang MU'ANNATS MAJAZI, fi'ilnya boleh diberi ta' atau tidak
108

10
FI’IL + FA'
FA'IL DHOHIR baik Mufrad,Tatsniyah atau Jamak, FI'ILnya tetap MUFRAD.
( Tidak boleh ada tanda Tatsniyah atau Jamak )
109

11
FA'IL DLOMIR MU'ANATS baik HAKIKI atau MAJAZI, fi'ilnya harus diberi TA'
110

12
YA' DLOMIR yang gandeng dengan kalimat Fi'il maka harus dipisah dengan NUN WIQOYAH
111

13
Fi’il Madli yang diidghamkan bila bertemu dengan Dlomir Rofa’ Mutaharrik, maka dikembalikan pada aslinya.
Contoh : مَدَّ + تُمْ menjadi مَدَدْتُمْ
113

14
Madli Tiga huruf yang huruf tengahnya Alif, bila bertemu Dlomir Rofa’ Mutaharrik, maka Alif dibuang,Lam fi;il dibaca Sukun dan hufuf pertama dibaca Kasroh.
Contoh :
- قال + تَ menjadi قُلْتَ
- صار + تُمْ menjadi صِرْتُمْ
Kecuali Yang Ain Mudlore’nya Dibaca Dlommah, Maka Fa’ Fi’il Dibaca Dlommah


15
Dlomir Muttashil yang gandeng kalimat FI’IL, kedudukannya menjadi MAF’UL BIH dan huruf sebelumnya berharkat. Dan jika sebelumnya dibaca sukun maka dlomir tersebut menjadi FA’IL


16
MACAM – MACAM PELAKU
FA’IL / PELAKU bagi FI’IL MABNI MAKLUM / AKTIF disebut FA’IL
FA’IL / PELAKU bagi FI’IL MABNI MAJHUL / PASIF disebut NA’IBUL FA’IL
115

17
DHOROF MADHRUF dan JER MAJRUR juga bisa menjadi NA’IBUL FA’IL
116

18
MACAM-MACAM PELENGKAP YANG DIBACA NASAB
PELENGKAP yang dibaca Nasab ada ENAM ;
1.MAF’UL BIH 4. MAF’UL LI’AJLIH
2.MAF’UL FIH / DHOROF 5. HAL
3.MAF’UL MUTHLAQ 6. TAMYIZ


19
MAF’UL BIH Adalah Pelengkap Yang Dibaca Nasab Dan Pantas Diberi Makna ; Ing / Pada.
Syaratnya harus ada FI’IL dan FA’IL.
( SETIAP DLOMIR MUTTASHIL YANG GANDENG DENGAN KALIMAT FI’IL , MAKA MANJADI MAF’UL BIH,BILA DIGANDENG DENGAN ISIM,MAKA MENJADI MUDLOF ILAIH,BILA DIGANDENG DENGAN إنَّ MAKA MENJADI ISIMNA )
117

20
MAF’UL FIH / DHOROF adalah pelengkap yang dibaca nasab dan pantas diberi makna Di , syaratnya harus setelah kalimat sempurna.
Dhorof ada Dua ;
Dhorof Zaman adalah kata keterangan Waktu
Dhorof Makan adalah kata keterangan Tempat
118


بعد,قبل dan sejenisnya sama dengan تحت , أمام harus digandeng dengan kata lain, bila tidak digandeng maka mabni dlommah
119
120

21
MAF’UL MUTHLAQ adalah Masdar yang dibaca nasab setelah kalimat sempurna dan pantas diberi makna kelawan
121
122

22
MAF’UL LI’AJLIH adalah masdar yang dibaca nasab dalam kalimat sempurna dan berfungsi untuk menjelaskan alas an terjadinya suatu pekerjaan
123

23
HAL adalah isim nakirah berbentuk isim fa’il / maf’ul yang dibaca nasab yang berfungsi untuk menerangkan keadaan Fa’il / Maf’ul bih
124

24
TAMYIZ adalah Masdar / isim yang dibaca nasab yang berfungsi sebagai penegas sesuatu yang samar dan ada dalam kalimat sempurna
TAMYIZ biasanya selalu diiringi dengan kata bentuk TAFDHIL ( bermakna lebih ) / ISIM ‘ADAD ( Kata Bilangan )
130

25
WAZAN-WAZAN FI’IL MADLI
أوزان الفعل الماضي
فَعَلَ
فَعِلَ
فَعُلَ
فَعَّلَ
فاَعَلَ
تَفَعَّلَ
تَفَاعَلَ
أَفْعَلَ
إِفْتَعَلَ
إنْفَعَلَ
إِسْتَفْعَلَ
















KISI-KISI & RANGKUMAN AS’ILAH
RUMUS QO’IDAH



MTS. BUSTANUL ULUM

Desa Padasan Kec. Pujer Bondowoso
PESROM VI MTS. AT TAQWA
Program Amtsilati
RANGKUMAN AS’ILAH RUMUS QO’IDAH
Jilid V
No.
Uraian As’ilah & Jawaban
No. Dasar
Paraf



Guru
1
FI’IL MUDLORE’
Fi’il Mudlore’ adalah Kata kerja yang menunjukkan pekerjaan masa sekarang atau yang akan datang
Fi’il Mudlore’ diawali dengan salah satu huruf Mudlora’ah, yaitu ; أ,ن,ي,ت disingkat أَنِيْتَ . contoh : يَفعُلُ,تَفعُلُ,نَفعُلُ,أَفْعُلُ
Fi’il mudlore’ hukumnya Rofa’, bila tak ada amil nasab dan amil jazm dan tidak bertemu dengan Nun taukid dan Nun jamak mu’annats
Fi’il mudlore’ bila bertemu dengan Nun Taukid hukumnya Mabni fathah
Fi’il Mudlore’ bila bertemu dengan Nun jamak Mu’annats hukumnya Mabni Sukun
131
132

2
قد Bila masuk pada fi’il madly bermakna Sungguh-sungguh
قد Bila masuk pada fi’il mudlore’ bermakna Kadang-kadang


3
Huruf Mudlora’ah semuanya dibaca Fathah, kecuali Mudlore’ yang bentuk madlinya terdiri dari Empat Huruf , contoh :
يُفعِلُ Madlinya أفعَلَ
يُفَعِّلُ Madlinya فَعَّلَ
يُفَاعِلُ Madlinya فاَعَلَ


4
‘Ain fi’il mudlore’ dari madly tiga huruf bisa dibaca Tiga;
1.Fathah seperti يفعَلُ contohnya يذهَبُ
2.Kasroh seperti يفعِلُ contohnya يجلِسُ
3.Dlommah seperti يفعُلُ contohnya ينصُرُ


5
Fi’il mudlore’ yang mempunyai fa’il dhohir mudzakkar harus diawali dengan huruf mudlora’ah Ya’ (dibelakang tampa tambahan )
Fi’il mudlore’ yang mempunyai fa’il dhohir mu’annats harus diawali denngan huruf mudlora’ah Ta’ (dibelakang tampa tambahan )
Contoh : - يَكتُبُ الْمُعلِّمُ
- تَكْتُبُ الْمُعلِّمَةُ


7
Mudlore’ yang fa’ fi’ilnya berupa wawu, maka wawu tersebut harus Dibuang
Contoh ; يَجِبُ asalnya يَوْجِبُ madlinya وَجَبَ
133

8
Fi’il mudlore’ yang ain fi’ilnya terdiri dari huruf illat hidup dan huruf sebelumnya huruf Sohih Sukun, maka Dipindah Harakatnya
Contoh ; يَقُوْلُ asalnya يَقْوُلُ madlinya قال
134

9
Fi’il Mudlore’ yang lam fi’ilnya berupa huruf illat maka Tiak Boleh Diberi Harkat
Contoh ; يَبْلُوْ asalnya يَبْلُوُ madlinya بَلَى
135

10
Mudlore’ bila ada dua huruf yang sama maka harus Diidghamkan
Contoh ; يَمُدُّ asalnya يَمْدُدُ madlinya مَدَّ asalnya مَدَدَ
101

11
Mudlore’ yang diawali dua huruf ta’, maka salah satunya boleh tetap dan boleh dibuang
Contoh ; تَفَكَّرُ asalnya تَتَفَكَّرُ
136


12

Mudlore Majhul cirinya adalah Awal dlommah sebelum akhir Fathah
Contoh ; يُكْتَبُ , يُعْلَمُ , يُكْرَمُ



102
103


Mudlore’ yang ain fi’ilnya huruf illat bila dimajhulkan, maka huruf illat Diganti Alif dan sebelumnya dibaca Fathah
Contoh ; يَقُوْلُ menjadi يُقَالُ , يَبِيْعُ menjadi يُبَاعُ , يَخَافُ menjadi يُخَافُ


13
Mudlore’ dibaca nasab bila kemasukan أن,لن,كي
137
138,139

14
Mudlore’ yang akhirnya berupa Wawu/Ya’, rofa’nya tidak boleh diberi harkat, nasabnya dengan Fathah dan jazmnya huruf Illat Dibuang
Contoh : يَدْعُوْ rofa’nya يَدْعُوْ , يَدْعُوْ nasabnya لن يَدْعُوَ , يَدْعُوْ jazmnya لم يَدْعُ
140

15
Kata أن bila terletak antara لا dan لِ , maka menjadi لِئَلاَّ
141,142,143

16
Af’alul Khamsah
Af’alul Khamsah adalah Mudlore’ yang diakhiri Alif Nun, Wawu Nun atau Ya’ Nun
Rofa’nya dengan Tetapnya Nun, Nasab dan Jazmnya dengan Membuang huruf Nun
Contoh ; يفعلان , يفعلون , تفعلان , تفعلون , تفعلين
144
145

17
Mudlore’ yang kemasukan حتىَّ atau لِ , maka dibaca nasab dengan menyimpan أن
141,142,143

18
Mudlore’ yang kemasukan لِ,لم,لما,ألم,لا , maka dibaca Jazm
137
138,139

19
Fi’il Nahi
Fi’il Nahi adalah Mudlore’ yang didahului huruf لا yang bermakna Jangan. Yaitu Mudlore’ yang diawali huruf Ta’ mukhothab ( dari urutan ke Tujuh sampai dua belas )
147

20
SYARAT DAN JAWAB SYARAT
Fi’il Syarat adalah mudlore’ yang kemasukan syarat, yaitu ; إن,من,ما,مهما,أيٌّ,متى,أيان,أين,إذما , hukumnya dibaca Jazm
Syarat harus punya jawab yang bermakna Maka.
Jawab berupa mudlore’ yang dibaca Jazm, fi’il madly atau kata yang bersamaan dengan huruf فَ
137
138,139

21
FI’IL AMR
Amar adalah kata Perintah, hukumnya Mabni
Amar dibentuk dari Fi’il Mudlore’ dengan cara;
Membuang huruf Mudloraah
Menjazemkan huuf yang terakhir
Bila fa’ fi’ilnya sukun maka harus mendatangkan hamzah washal yang harkatnya Kasrah, kecuali yang ain fi’ilnya dlommah, maka hamzahnya dibaca dlommah.
Contoh ; يُعَلِّمُ dibuang huruf mudloraahnya menjadi عَلِّمُ , huruf yang terakhir dijazmkan
menjadi عَلِّمْ
تَكْتُبُ Dibuang huruf mudloraahnya menjadi كْتُبُ , huruf terakhir dijazmkan
menjadi كْتُبْ kemudian ditambah hamzah washol menjadi أُكْتُبْ
149
150

22
Hamzah Washal jika di awal kalimat harkatnya Dibaca dan jika di tengah kalimat harkatnya Tidak Dibaca
151

23
Amar fa’ilnya adalah dlomir mukhatab, untuk menjadikan Amar Gha’ib caranya adalah mudlore’ yang ghaib diberi Lam amr bermakna Hendaklah
147

24
TANDA-TANDA JAZM
Jika huruf akhirnya Shahih jazmnya dengan tanda Sukun
Juka huruf akhirnya Huruf Illat jazmnya dengan Membuang Huruf Illat
Jika huruf akhirnya berupa Nun Tanda Rofa’ jazmnya dengan Membuang Huruf Nun


25
Mudlore’ Nasab Karena Terletak Setelah فَ Yang Menjadi Jawabnya Thalab Atau Nafi (kalimat bermakna tidak ada )



26

Thalab ada Tujuh;
1.Amar yaitu permintaan dari atas ke bawah
2.Do’a yaitu permintaan dari bawah ke atas
3.Nahi yaitu kata larangan
4.Kalimat pengharapan yang menggunakan kata لعلَّ
5.Istifham yaitu kalimat pertanyaan
6.Pengharapan yang menggunakan لولا
7.Kalimat yang memakai ليت



Wazan-Wazan Fi’il Madli,Mudlore’,Amr Dan Nahi

أوزان النهي
أوزان الأمر
أوزان المضارع
أوزان الماضي
لاتَفعَلْ
لاتفعِلْ
لاتفعُلْ
إِفعَلْ
إفعِلْ
أُفعُلْ
يَفعَلُ
يَفعِلُ
يَفعُلُ
فَعَلَ
فعِلَ
فعُلَ
لاتُفعِلْ
لاتُفَعِّلْ
لاتُفاعِلْ
فَعِّلْ
فَاعِلْ
يُفعِلُ
يُفَعِّلُ
يُفاعِلُ
فعَّلَ
فاعَلَ

أَفْعِلْ
إفتَعِلْ
إنفَعِلْ
إستَفعِلْ

تفعَّلَ
تفاعَلَ
لاتَفتَعِلْ
لاتَنفَعِلْ

يَفتعِلُ
يَنفعِلُ
يَتفعَّلُ
يتَفاعَلُ




أفعَلَ
إفتعَلَ
إنفعَلَ
إستفعَلَ
لاتَتَفعَّلْ
لاتتَفاعَلْ




تَفعَّلْ
تفَاعَلْ


لاتَسْتَفْعِلْ

يَسْتفعِلُ